Wanita bernama Feni Ere (28) sempat dilaporkan hilang setahun lalu sebelum mayatnya ditemukan tinggal kerangka di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keluarga Feni mengungkap sejumlah temuan di balik kematian korban yang masih menjadi tanda tanya.
Feni yang bekerja sebagai sales di Palopo sempat dilaporkan hilang ke polisi pada 26 Januari 2025. Mayat Feni baru ditemukan dalam kondisi sisa kerangka di KM 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo pada Jumat (7/2/2025).
Sepekan setelah penemuan itu, identitas mayat baru terungkap meski tes DNA yang dilakukan Tim Forensik Polda Sulsel belum keluar. Identitas korban terkuak berdasarkan keyakinan keluarga Feni Ere dari kemiripan fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau keyakinan saya sudah yakin 95 persen. Sisanya itu hanya menunggu hasil dari kepolisian," ungkap ayah Feni, Parman kepada wartawan, Kamis (20/2).
Dihimpun detikSulsel, berikut temuan-temuan keluarga korban di balik kematian Feni Ere mayatnya sisa kerangka yang hingga kini masih misteri:
1. Posisi Kunci Rumah Disimpan Berubah
Sebelum hilang, Feni sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur selama 3 hari. Feni kemudian kembali ke Palopo pada 24 Januari 2024 dan masih sempat mengabari orang tuanya.
"Saya itu sedang di kebun di Luwu Utara, dia waktu itu ke Malili 3 hari. Sorenya pas pulang tanggal 24 itu masih na kabari jeka bilang di rumah mi. Kusuruh lihat pematang, tapi tidak ada mi kabarnya sudah itu," terang Parman.
Parman pun memutuskan mengecek Feni di Palopo hingga menemukan gagang besi pintu rumah rusak. Parman juga sempat kebingungan mencari kunci rumah yang biasa disimpan ventilasi pintu, ternyata telah berpindah tempat.
"Kan kalau rumah ta' toh ditahu ji kuncinya dimana. Nah itu (kunci) pindah tempat mi sedikit. Sama ada rusak sedikit itu besi-besinya (gagang pintu)," ucap Parman.
2. Percikan Darah Dalam Kamar Feni
Parman kaget begitu masuk rumah mendapati anak jejak darah di dalam kamar Feni. Namun keberadaan anaknya tidak diketahui.
"Pasnya saya masuk di kamarnya, ada mi kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," ungkapnya.
Temuan percikan darah itu masih misteri. Parman sempat mengira anaknya sakit hingga melakukan pengecekan di rumah sakit di Palopo.
"Jadi kami itu dikira ji ini Feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi semua cek di rumah-rumah sakit na tidak ada didapat," beber Parman.
3. HP dan Emas Korban Masih Utuh
Temuan percikan darah tersebut membuat orang tua Feni semakin khawatir. Keluarga menduga Feni merupakan korban pembunuhan.
"Mamanya sempat memang mi berpikir kodong (kasihan) dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang," ucap Parman.
Parman juga tidak mendapati mobil milik Feni. Sementara handphone (HP) dan emas korban masih utuh.
"Mobilnya juga hilang. Tapi HP dan emasnya ada semua ji di lemarinya Feni," ungkap Parman.
4. Mobil Hilang Ditemukan di Makassar
Keluarga kemudian melapor ke polisi pada 26 Januari 2024. Polisi sempat melakukan pengecekan di kamar Feni, namun setelah itu keluarga korban tidak lagi menerima kabar perkembangan hasil penyelidikan.
"Sudah meka juga berapa kali ke orang pintar belum ada kepastian kudapat. Itu kodong mamanya darinya (Feni) hilang Januari (2024) baru kodong bisa keluar rumah pasnya Desember (2024) mi, menangis terus," tuturnya.
Belakangan, mobil Feni yang hilang di Palopo ditemukan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar pada Juli 2024. Keluarga belum mengetahui pasti soal kendaraan anaknya tiba-tiba berada di Makassar.
"Cuma datang polisi satu kali cek di kamarnya sudah itu tidak kutahu mi kabarnya. Nanti sekitar 3 bulan (atau) 4 bulan kah setelah laporan, didapat bede mobilnya Feni di Makassar," ujar Parman.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Polisi Usut Penyebab Kematian Feni Ere
Feni Ere yang mayatnya ditemukan sisa kerangka diduga mengalami kekerasan. Namun kekerasan yang dimaksud masih akan didalami lebih lanjut.
"Kalau ditanya adakah tanda-tanda kekerasan yang kami duga itu tanda kekerasan. Dan akan kami buktikan lewat penelitian di Makassar," kata Ahli Forensik Polda Sulsel Denny Matius kepada detikSulsel, Jumat (14/2).
Denny enggan berspekulasi lebih jauh terkait penyebab kematian korban. Dia berdalih hasil autopsi akan membuktikan dugaan tersebut.
"Kalau penyebab kematian kami akan terus mendalami penyebab mati. Karena kan data yang kami temui di sini belum bisa dijadikan alasan kesimpulan untuk mengetahui penyebab mati," ungkap
Sejauh ini, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi. Penyidik sudah memeriksa 10 saksi dalam kasus ini.
"Sudah 10 orang lebih, iya 10 orang," kata Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Sayed Ahmad kepada wartawan, Jumat (21/2).
Sayed tidak merinci identitas saksi yang diperiksa. Dia mengatakan pihak saksi yang dimintai keterangan merupakan orang terdekat yang terakhir kali bertemu dengan korban.
"Intinya nanti kami sampaikan lebih lanjut terkait, pelan-pelan meki dulu karena, jumlah (saksi) saja dulu itu yang dimintai keterangan," tuturnya.
Pihaknya juga masih mendalami temuan mobil korban yang sempat hilang. Dia memastikan kasus kematian Feni Ere akan diusut tuntas.
"Sementara kami kumpulkan semua sekarang ini dan kami di backup sama Resmob Polda dalam penyelesaian kasus, insyaallah mohon doa dan dukungannya," pungkasnya.