Polisi Periksa 10 Saksi di Kasus Feni Ere Ditemukan Sisa Kerangka di Palopo

Polisi Periksa 10 Saksi di Kasus Feni Ere Ditemukan Sisa Kerangka di Palopo

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Jumat, 21 Feb 2025 18:23 WIB
Penuman mayat wanita sisa kerangka di Palopo, Sulsel.
Foto: Penuman mayat wanita sisa kerangka di Palopo, Sulsel. (dok. Istimewa)
Palopo -

Polisi telah memeriksa 10 saksi dalam kasus Feni Ere (28) yang mayatnya ditemukan sisa kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pacar korban turut dimintai keterangan.

"Sudah 10 orang lebih, iya 10 orang," kata Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Sayed Ahmad kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

Sayed tidak merinci saksi yang diperiksa. Dia mengaku saksi yang diperiksa adalah orang-orang yang terakhir bertemu Feni Ere sebelum meninggalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum bisa berikan (identitas saksi). Intinya orang terdekatnya, dan yang sama dia waktu sebelum hilang," ucapnya.

Sayed mengaku penyidik sempat terkendala dalam mengusut kasus ini sejak korban dilaporkan hilang setahun lalu. Identitas korban juga sempat sulit diketahui sejak mayatnya ditemukan.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu kendala pertama belum ditemukannya korban. Dari hasil keterangan Inafis saat ini ya korban ada potensi dilukai namun, saat itu kami juga baru pastikan dengan keluarga korban," tutur Sayed.

Dia memastikan aparat kepolisian masih mendalami kasus ini termasuk dugaan korban meninggal karena mengalami kekerasan. Penyidik juga masih memeriksa temuan mobil milik korban di Makassar yang sempat dilaporkan hilang.

"(Mobil korban) ditemukan di Perumahan Bukit Baruga Antang, saat ini benda tersebut sudah diamankan di Resmob Polda guna kepentingan penyelidikan, guna mendapatkan petunjuk lainnya," paparnya.

"Sementara kami kumpulkan semua sekarang ini dan kami di-backup sama Resmob Polda dalam penyelesaian kasus, insyaallah mohon doa dan dukungannya," imbuh Sayed.

Sebelumnya diberitakan, ayah Feni Ere, Parman mengungkap anaknya sempat dilaporkan hilang setahun lalu. Parman saat itu mengecek keberadaan anaknya yang tinggal di Palopo pada 25 Januari 2024 lalu.

"Pasnya mi saya masuk di kamarnya, adami kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," kata Parman kepada wartawan, Kamis (20/2).

Keluarga awalnya curiga Feni sedang di rumah sakit karena gangguan kesehatan. Namun dari hasil pengecekan di rumah sakit, Feni tidak juga ditemukan.

"Mamanya sempat memang mi berpikir kodong dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang kodong, mobilnya juga hilang. Tapi HP dan emasnya ada semua ji di lemarinya Feni," tuturnya.




(sar/hsr)

Hide Ads