Ketua DPD NasDem Luwu Utara (Lutra) Putri Dakka diam-diam melakukan manuver usai ditolak partai sendiri untuk maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Palopo 2024. Putri Dakka memilih pindah partai dengan menjadi kader PDIP tanpa sepengetahuan NasDem.
Keputusan Putri Dakka bergabung ke PDIP membuka peluangnya mendapat dukungan sebagai calon wali kota (cawalkot) Palopo. Diketahui, PDIP memiliki 3 kursi sehingga Putri Dakka butuh minimal 2 kursi lagi untuk memenuhi syarat pencalonan.
Putri Dakka pun berpotensi melawan kandidat yang diusung NasDem di Pilkada Palopo kelak. Sebab NasDem pada Pilwalkot nanti bisa mengusung sendiri meski tanpa berkoalisi setelah meraih 6 kursi di Pileg 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Putri Dakka sudah gabung PDIP. Itu sudah jelas ada suratnya," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Esra Lamban kepada detikSulsel, Jumat (28/6/2024).
Keseriusan PDIP mendorong Putri Dakka dibuktikan dengan pemberian surat tugas sebagai cawalkot Palopo. Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Wittiri yang menyerahkan surat tugas itu ke Putri Dakka di Jakarta, Selasa (25/6).
"Setelah bergabung kami berikan Putri Dakka surat tugas. Hanya dia satu-satunya yang kami berikan surat tugas," tegasnya.
Esra tidak membeberkan sejak kapan Putri Dakka bergabung menjadi kader PDIP. Namun dia menyebut Putri Dakka sudah lama menjalin komunikasi dengan PDIP setelah pileg 2024.
"Sebenarnya setelah pileg itu dia (Putri Dakka) sudah melakukan komunikasi politik dengan kita dan sudah menyatakan siap bergabung dengan PDIP," tutur Esra.
Korwil PDIP Luwu Raya ini optimis Putri Dakka bisa memenangkan Pilwalkot Palopo. Esra tidak khawatir dengan kandidat lain yang akan menjadi lawan Putri Dakka.
"Kami yakin dan sangat yakin akan menang. Kami akan siap merahkan Kota Palopo melawan raja minyak dan raja Palopo," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bappilu PDIP Sulsel Risfayanti Muin juga menaruh harapan besar terhadap Putri Dakka. Dia meyakini pengalaman yang dimiliki Putri Dakka bisa membawa hasil positif.
"Ini partai merupakan rumah besar bagi seluruh kalangan. Setelah jadi anggota, kader, harapan kami semua kader memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita partai," ucap Risfayanti.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Putri Dakka, Didit Prananda enggan mengomentari terkait bergabungnya Putri Dakka ke PDIP. "Jangan mi dulu," singkat Didit.
Ketidaktahuan NasDem
DPW NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) belum mengetahui informasi soal Putri Dakka bergabung ke PDIP. Wakil Ketua DPW NasDem Sulsel Mustaqim Musma enggan berkomentar lebih jauh terkait sikap NasDem ke depan.
"Kami belum tahu dan baru tahu ada informasi seperti ini dari media. Silakan tanyakan langsung ke yang bersangkutan lebih awal," singkat Taqim yang dikonfirmasi terpisah.
Senada, Sekretaris DPD NasDem Lutra Andi Yusran juga heran dengan kabar beredar terkait sikap ketua umumnya itu. Yusran menyebut Putri Dakka belum pasti mundur dari NasDem.
"Pengurus belum bisa memastikan kemunduran Putri Dakka dari NasDem karena memang belum pernah melihat SK terbaru dan pengunduran diri dari Putri Dakka," ucap Yusran.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Yusran menyebut Putri Dakka sudah lama tidak terlibat langsung dalam agenda kepengurusan di DPD NasDem Lutra. Putri Dakka sudah jarang berada di Lutra sejak pileg 2024 berakhir.
"Kegiatan kami terakhir bersama Putri Dakka itu pada saat momentum Pileg beliau gencar sosialisasi tentang dirinya yang maju DPR RI," ungkap Yusran.
Yusran mengaku selama ini hanya berkomunikasi jarak jauh dengan Putri Dakka. Namun dia menegaskan hubungan DPD NasDem Lutra dengan Putri Dakka baik-baik saja.
"Jarang memang kami bertemu Putri Dakka karena memang beliau jarang di Lutra, hubungan beliau juga baik-baik saja dengan pengurus NasDem Lutra," imbuhnya.
Awalnya Didorong di Pilkada Lutra
Putri Dakka sedianya hendak didorong maju di Pilkada Lutra. Namun DPD NasDem Lutra terpaksa kecewa karena Putri Dakka lebih memilih bertarung di Palopo.
"Kalau ketua (Putri Dakka) menolak, karena katanya mau maju di Pilwalkot Palopo. Sedikit kecewa juga, tapi itu pilihannya," kata Yusran saat dikonfirmasi, Selasa (21/5).
NasDem Lutra pun hanya mengajukan empat bakal calon bupati Lutra yang akan berebut rekomendasi DPW NasDem Sulsel. Keempat kandidat itu ditetapkan dalam rapat pleno yang digelar pada Senin (20/5) lalu.
Keempat figur itu, yakni: Wakil Bupati Lutra Suaib Mansur; pengusaha Andi Rahim; politikus Gerindra Arsyad Kasmar; dan mantan anggota DPRD Lutra Andi Sukma.
"Waktu pleno kemarin, kami hubungi beliau (Putri Dakka) agar namanya ikut diusulkan, tapi dia bilang tidak usah karena mau fokus di Palopo. Saya tidak tahu atas pertimbangan apa mau maju di Palopo," jelasnya.
Sikap Putri Dakka yang menolak maju di Pilkada Lutra, tidak lantas membuatnya mendapat dukungan dari DPD NasDem Palopo. Pintu dukungan NasDem untuk Putri Dakka sebagai cawalkot Palopo tertutup.
"Kalau Putri Dakka itu suruh pergi ke Masamba (Lutra), tidak ada tempatnya di sini (Palopo)," tegas Ketua DPD NasDem Palopo Judas Amir kepada wartawan, Selasa (23/4).
Belakangan, DPD NasDem Palopo memutuskan mengusulkan Farid Kasim Judas (FKJ) di Pilwalkot Palopo. Nama anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir itu sudah diusul ke DPW NasDem Sulsel.
"Ya baru usulan, nanti akan dipertimbangkan lagi di DPW," ungkap Judas Amir.
Putri Dakka pun merespons santai penolakan NasDem yang menolak memberinya dukungan sebagai calon wali kota Palopo. Dia menilai hal seperti itu merupakan dinamika politik.
"Sapu dada saja dan bersabar," singkat Putri Dakka kepada detikSulsel, Rabu (24/4).
Simak alasan Putri Dakka maju di Pilwalkot Palopo di halaman berikutnya...
Alasan Putri Dakka Maju Pilwalkot Palopo
Putri Dakka mengungkap alasannya maju di Pilwalkot Palopo. Putri Dakka memiliki cita-cita membangun Kota Palopo sebagai pusat niaga sekaligus penopang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
"Di Kota Palopo juga bisa kita bangun kawasan industri untuk pengepakan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan sebelum dikirim ke IKN. Dengan demikian akan ada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja tentunya," ujar Putri Dakka dalam keterangannya, Sabtu (11/5).
Putri Dakka menilai Palopo diuntungkan secara geografis karena berada di Selat Makassar. Kondisi itu membuat Palopo menjadi kota strategis yang bisa menjadi penyanggah untuk kebutuhan IKN.
"Hasil bumi kita sangat besar di Luwu Raya akan menjadi penyumbang kebutuhan konsumsi makanan bagi penduduk di IKN, kira-kira seperti itu pandangan saya melihat potensi 5 tahun ke depannya," ujar Putri.
Dia menganggap, Palopo sebagai kota niaga dan jasa mesti berbenah. Potensi yang dimiliki Palopo harus dikembangkan, utamanya di sektor transportasi kelautan.
"Caranya tinggal kita menyiapkan fasilitas seperti dermaga yang besar, di dalamnya juga terdapat dermaga penyeberangan untuk kapal Roro seperti di Pelabuhan Makassar New Port," jelasnya.