Rencana DPD NasDem Luwu Utara (Lutra) untuk mengusung bakal calon kepala daerah (cakada) berakhir antiklimaks. Ketua NasDem Lutra Putri Dakka justru menolak namanya direkomendasikan ke DPW NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk maju Pilkada Lutra 2024.
Sekretaris DPD NasDem Lutra Yusran Asmal mengaku kecewa dengan keputusan ketua umumnya. Yusran menyebut Putri Dakka lebih memilih bertarung sebagai calon wali kota (cawalkot) di Pilkada Palopo.
"Kalau ketua (Putri Dakka) menolak, karena katanya mau maju di Pilwalkot Palopo. Sedikit kecewa juga, tapi itu pilihannya," ungkap Yusran kepada detikSulsel, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusran mengatakan, NasDem Lutra pun akhirnya hanya mengajukan empat kandidat di Pilkada Lutra yang akan berebut rekomendasi DPW NasDem Sulsel. Keempat figur itu ditetapkan dalam rapat pleno yang digelar Senin (20/5).
Keempatnya adalah Wakil Bupati Lutra Suaib Mansur, pengusaha Andi Rahim, politikus Gerindra Arsyad Kasmar dan mantan anggota DPRD Lutra Andi Sukma. Mereka sebelumnya telah mendaftar penjaringan cakada lewat NasDem Lutra.
"Kemarin sudah pleno setelah melakukan penjaringan, empat nama kami usul di DPW NasDem Sulsel," ungkap Yusran.
Yusran mengaku sempat menghubungi Putri Dakka agar namanya ikut diajukan ke DPW NasDem Sulsel. Namun Putri Dakka kukuh enggan maju Pilkada Lutra.
"Waktu pleno kemarin, kami hubungi beliau agar namanya ikut diusulkan, tapi dia bilang tidak usah karena mau fokus di Palopo. Saya tidak tahu atas pertimbangan apa mau maju di Palopo," tuturnya.
Padahal, Putri Dakka dinilai berpeluang maju dan meraih kemenangan di Pilkada Lutra. Yusran menyebut Putri Dakka meraih suara tertinggi di Lutra saat Pileg 2024 DPR RI, meski akhirnya gagal ke Senayan.
"Kalau perolehan Pileg DPR RI kemarin ketua dapat 15 ribu di Lutra, sementara di Palopo hanya 13 ribuan," ungkap Yusran.
Di satu sisi, Putri Dakka disebut sudah jarang aktif dalam kepengurusan NasDem Lutra. Yusran tidak mengetahui pasti penyebabnya, namun dia memastikan DPD NasDem Lutra tetap solid.
"Cuma idealnya memang Ketua DPD harus aktif apalagi menjelang pilkada ini kan, karena dia sebagai motor di Lutra, tapi mungkin sibuk atau ada urusan lain. Kami tetap solid, program partai tidak boleh mandek hanya karena ketuanya tidak aktif," tegasnya.
Yusran juga memastikan DPD NasDem Lutra membuka ruang dengan partai politik lain untuk membangun kerja sama. Apalagi NasDem Lutra belum bisa mengusung cakada sendiri di Pilkada Lutra tanpa koalisi.
"Pasti kita akan berkoalisi. Kalau syarat Pilkada Lutra itu harus 7 kursi di DPRD, sementara NasDem Lutra hanya punya 5 kursi. Jadi mau tidak mau harus koalisi," jelas Yusran.
NasDem Palopo Tolak Putri Dakka
Sementara itu, Ketua DPD NasDem Kota Palopo Judas Amir menegaskan partainya tidak akan mengusung Putri Dakka di Pilwalkot Palopo 2024. Judas menyebut Putri Dakka sebaiknya bertarung di Luwu Utara.
"Kalau Putri Dakka itu suruh pergi ke Masamba (Lutra) tidak ada tempatnya di sini (Palopo)," kata Judas kepada detikSulsel, Selasa (23/4).
Belakangan, DPD NasDem Palopo mengusulkan Farid Kasim Judas (FKJ) sebagai cawalkot di Pilkada Palopo. Nama anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir itu telah direkomendasikan ke DPW NasDem Sulsel.
"Sejauh ini dia (FKJ) yang paling serius ingin gunakan NasDem. Kalau seperti itu calon tunggal, tapi kita akan verifikasi berkas, kalau berkasnya sudah lengkap dan benar, segera kami serahkan ke DPW," ungkap Judas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
PDIP Palopo Ajukan Nama Putri Dakka
DPC PDIP Palopo mengajukan 9 cakada untuk berebut rekomendasi DPD PDIP Sulsel di Pilwalkot Palopo. Salah satu nama yang diajukan adalah Putri Dakka setelah mendaftar penjaringan lewat PDIP Palopo.
"Total ada 9 orang. Enam orang cawalkot dan tiga orang yang mendaftar jalur calon wawali Palopo. Semuanya sudah pengembalian formulir dan dinyatakan lengkap," ungkap Ketua DPC PDIP Palopo Alfri Jamil, Senin (20/5).
Adapun 8 nama lain yang diajukan selain Putri Dakka adalah: mantan Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Basri Bandaso; mantan Wakil Wali Kota Palopo Ahmad Syarifuddin; anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir, Farid Kasim Judas; Politikus Gerindra Trisal Tahir; dan mantan Kepala Dinkes Palopo dr Nazaruddin.
Sementara tiga kandidat lainnya mendaftar sebagai wawalkot Palopo. Mereka adalah Haidir Basir, Irbar Pairing, dan dr Herman Jaya.
"(Sembilan kandidat yang mendaftar di PDIP Palopo) Nanti disaring lagi di sana (PDIP Sulsel) lewat fit and proper test dan survei internal," ucap Alfri.
Niat Putri Dakka Maju Pilwalkot Palopo
Putri Dakka optimis bertarung di Pilwalkot Palopo dengan niat membawa kota tersebut sebagai pusat niaga. Putri Dakka sesumbar Kota Palopo bisa menjadi penopang kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Keberadaan ibu kota negara baru yang akan ditempati di bulan Juli tahun ini tentu ke depannya akan berdampak secara ekonomi bagi Kota Palopo," ujar Putri Dakka dalam keterangannya, Sabtu (11/5).
Putri Dakka menilai Palopo memiliki sumber daya alam yang melimpah baik di sektor perikanan, pertanian hingga perkebunan. Palopo juga diuntungkan secara geografis karena letaknya berada di Selat Makassar.
"Palopo sebagai kota niaga dan jasa kita tidak tinggal diam melihat potensi yang ada. Caranya tinggal kita menyiapkan fasilitas seperti dermaga yang besar, di dalamnya juga terdapat dermaga penyeberangan untuk kapal Roro seperti di pelabuhan Makassar New Port," pungkasnya.