Jadwal dan Tahapan Pemilihan Ketua RT/RW Makassar 2025

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 12 Nov 2025 11:00 WIB
Foto: Ilustrasi pemilihan ketua RT/RW Makassar. (Freepik/freepik)
Makassar -

Tahapan pemilihan ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemilihan akan digelar secara serentak yang puncak pemungutan suara akan berlangsung pada 3 Desember 2025 mendatang.

Diketahui, sebanyak 5.957 ketua RT/RW dari 15 kecamatan di Makassar akan dipilih secara langsung oleh warga yang terdiri dari 4.965 RT dan 992 RW. Momentum ini menjadi ajang penting untuk memilih pemimpin lingkungan yang mampu mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat.

Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin menjelaskan, peran RT dan RW sangat vital dalam memastikan setiap program pemerintah dapat tersampaikan dengan baik kepada warga. Pemilihan ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi momentum kolaborasi antara warga dan pemerintah.


"Kita lakukan pemilihan ini supaya masyarakat bisa berkolaborasi dengan pemerintah. Kita butuh tokoh masyarakat, orang-orang yang dikenal di wilayahnya, yang punya visi dan mampu melaksanakan kegiatan di lapangan," kata Appi dalam keterangannya.

Appi menambahkan, sosialisasi pemilihan harus dilakukan maksimal agar proses berjalan sesuai mekanisme dan hasilnya benar-benar berkualitas. Dia ingin hasil dari pemilihan RT/RW bisa berdampak pada percepatan program pemerintah nantinya.

"Banyak tugas yang harus turun ke bawah dan tereksekusi dengan baik, tapi pentingnya sistem evaluasi. Harus ada tenggang waktu untuk evaluasi, dijalankan, ada kegiatan wajib yang menjadi tugas pokok. Ini supaya kerja RT/RW terkontrol," ungkap Appi.

Pemilihan Ketua RT/RW Bak Pemilu

Pemilihan ketua RT/RW akan digelar layaknya pemilihan umum. Contohnya, ketua RT nantinya akan dipilih oleh masyarakat lewat tempat pemungutan suara di masing-masing wilayah.

Appi menegaskan pemilihan ketua RT/RW bagian dari proses demokrasi. Dia tidak ingin ajang pesta demokrasi tersebut justru memicu konflik.

"Ini bagian dari proses belajar berdemokrasi. Kenapa kita memilih, padahal bisa saja ditunjuk? Karena kita ingin masyarakat terlibat, berpartisipasi aktif, bukan apatis," jelas Appi.

Appi juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga semangat gotong royong. Dia juga berharap keterlibatan aparat TNI dan Polri dalam mengawal pelaksanaan pemilihan ketua RT/RW.

"Kalau ada riak-riak, lurah harus cepat tangani agar tidak jadi gelombang besar. Karena dalam memilih pasti ada pro dan kontra, tapi ini bukan pertarungan hidup-mati. Hanya menentukan siapa contact person di wilayah itu. Tidak perlu diributkan," imbuhnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork