Helikopter BK117-D3 milik operator Eastindo yang dipiloti Kapten Haryanto dilaporkan terjatuh di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Keluarga Kapten Haryanto di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih menggelar doa bersama atas insiden tersebut.
"Alhamdulillah dua malam ini berturut-turut ada pengajian doa bersama untuk mendoakan Pak Haryanto," kata perwakilan keluarga Kapten Haryanto, Setiawan Ahmad di Makassar, Kamis (4/9/2025).
Keluarga hingga kini masih menunggu kabar kepastian terkait kondisi Kapten Haryanto. Pihak keluarga sebelumnya mendapat kabar helikopter tersebut hilang kontak sejak Senin (1/9) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang keluarga besar masih menunggu kabar dari tim gabungan yang sedang melakukan pencarian," tuturnya.
Istri Kapten Haryanto sendiri telah bertolak ke Kalsel. Pihak perusahaan helikopter yang mengajak keluarga ke Banjarmasin.
"Saat ini belum ada yang bisa kami pastikan tapi yang lebih jelasnya ada dari pihak perusahaan memanggil istrinya ke Banjarmasin," ucapnya.
Diketahui, helikopter awalnya dilaporkan hilang kontak di wilayah Tanah Bumbu pada Senin (1/9). helikopter terbang dari Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru (WAOK) menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya (WAGG) pada ketinggian 3.000 kaki.
Berdasarkan manifes, terdapat 8 orang termasuk pilot, kru dan penumpang dalam helikopter tersebut. Tiga orang di antaranya WNA, sisanya WNI. Bangkai helikopter tipe BK117 D3 yang jatuh di Tanah Bumbu kemudian ditemukan, Rabu (3/9).
Dilansir dari detikKalimantan, kedelapan korban dilaporkan ditemukan meninggal dunia. Delapan jenazah dalam proses evakuasi oleh tim SAR meski sempat terkendala medan dan cuaca.
"Kesulitannya itu adalah medan dan cuaca, karena di sana medannya terjal, curam kemudian juga cuaca hujan," ungkap Direktur Operasi Basarnas Laksamana TNI Bramantyo kepada wartawan, Kamis (4/9).
Saat ini ada tujuh jenazah yang berhasil untuk dievakuasi dari lokasi kejadian. Satu lainnya disebut sudah berhasil dievakuasi lebih dulu pada Rabu (3/9) lalu.
"Mengingat medannya itu susah, tim yang datang udah dapat itu turun duluan," sebut Bramantyo.
(sar/sar)