Modus Lurah di Makassar Minta Sumbangan ke Pengusaha demi Bagi Takjil

Modus Lurah di Makassar Minta Sumbangan ke Pengusaha demi Bagi Takjil

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 21 Mar 2025 07:00 WIB
Viral lurah di Makassar minta sumbangan ke pengusaha.
Foto: Viral lurah di Makassar minta sumbangan ke pengusaha. (dok. Istimewa)
Makassar -

Lurang Tamarunang, Muhammad Ilyas menyurati pengusaha untuk meminta sumbangan menjelang Hari Raya Idul Fitri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Usut punya usut, sumbangan tersebut rencananya digunakan untuk mengakomodir pengadaan dan pembagian takjil.

Surat terkait permohonan partisipasi memberikan bantuan menjelang Lebaran tersebut bernomor: 475.2/019/KTM/III/2025 yang diteken Muhammad Ilyas di Makassar, 17 Maret 2025. Surat resmi dari lurah Tamarunang itu disorot setelah viral di media sosial.

Camat Mariso, Aswin Kartapati Harun mengaku sudah memanggil Ilyas untuk memberikan klarifikasi. Dari hasil pemeriksaan, Ilyas berdalih sumbangan itu untuk disedekahkan kepada masyarakatnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dia pakai (sumbangan dari pengusaha) untuk bagi-bagi takjil, bagi sembako untuk orang yang tidak mampu, untuk stafnya atau warganya," kata Aswin kepada detikSulsel, Kamis (20/3/2025).

Aswin mengaku baru mengetahui adanya surat itu ketika viral. Lurah setempat tidak pernah menginformasikan rencana tersebut kepada pemerintah kecamatan.

ADVERTISEMENT

"Jadi bukan warga biasa yang dimintai, tapi perusahaan, pemilik usaha begitu yang memang katanya sebelumnya sudah dia komunikasi secara lisan," ungkapnya.

Permintaan sumbangan pemerintah Kelurahan Tamarunang kepada pengusaha ternyata sudah terjadi tiga tahun terakhir. Sumbangan diminta tiap menjelang Lebaran.

"Ternyata sudah masuk tahun ketiga. jadi tujuannya. Kata Lurah (sumbangan) dipakai untuk bagi-bagi bantuan sembako atau takjil," beber Aswin.

Dia menyayangkan adanya kebijakan permintaan sumbangan tersebut. Aswin menegaskan tindakan yang ditempuh lurah Tamarunang tidak dibenarkan meski alasannya bersedekah.

"Pakai uang pribadimu saja kalau kau memang mau sedekah. Niatnya katanya mau sedekah tapi ya caranya yang tidak benar minta seperti itu apalagi atas nama pemerintah kelurahan," paparnya.

Surat Permintaan Sumbangan Ditarik

Aswin mengaku sudah meminta lurah Tamarunang menarik surat permintaan sumbangan itu. Dia menegaskan agar tidak menerima uang dari pengusaha.

"Saya sudah segera suruh tarik itu surat, suruh klarifikasi di media bahwa tujuannya seperti ini dan itu memang inisiatifnya sendiri ini lurah tanpa melibatkan siapa-siapa," jelas Aswin.

Pihaknya juga sudah memberikan teguran kepada Ilyas agar tidak mengulangi perbuatannya. Dia mengingatkan lurah yang berada di wilayahnya tidak melakukan perbuatan yang mengarah ke pemungutan liar (pungli).

"Yang jelas tindakan saya setelah tahu ini, langsung tegur keras, saya suruh tarik itu surat dan lakukan klarifikasi dan permohonan maaf ke masyarakat di media," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Lurah Tamarunang Minta Maaf

Sementara itu, Lurah Tamarunang, Muhammad Ilyas mengaku sudah menarik surat permintaan sumbangannya. Dia meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi karena kebijakannya.

"Jadi saya memohon maaf, dengan adanya ini saya minta maaf atas kegaduhan suratku," kata Ilyas yang dikonfirmasi terpisah.

Ilyas berdalih permintaan ini atas inisiatif pengusaha yang merupakan warganya sendiri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi pengusaha kepada masyarakat menjelang Lebaran.

"Artinya kontribusi untuk menjelang akhir lebaran kan biasanya sunyi penjual makanan. Jadi biasa bagi-bagi pabbuka, takjil kalau sore 2-3 hari menjelang Lebaran biasa di depan kantor," paparnya.

Menurut Ilyas, permintaan sumbangan ini sudah berjalan sebelum dirinya menjabat sebagai lurah. Dia hanya melanjutkan program pejabat sebelumnya.

"Sebenarnya memang agak berat kukasih jalan ini, karena memang pantangan ka begitu. Cuma karena memang permintaan (dari pengusaha), sampai-sampai menelepon, 'mana mi ini (surat), suruh ke kantor anggota ta, Pak Lurah'," ucap Ilyas.

Namun Ilyas memastikan kegiatan itu sudah dihentikan. Ilyas mengklaim belum ada sumbangan yang masuk sejak suratnya beredar.

"Belum ada (sumbangan yang masuk). Malah ada mi yang siap kasih sumbangan, tapi saya bilang jangan mi diambil," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads