Dua bocah kakak-adik berinisial SF (9) dan IS (8) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami gizi buruk usai 7 hari disekap dan dianiaya orang tuanya di kamar mandi wisma. Kedua korban juga mengalami luka bakar dan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Kasus ini terungkap dari laporan warga sehingga Bhabinkamtibmas dan Tim Opsnal Polres Pelabuhan Makassar mengevakuasi kedua korban dari kamar wisma di Jalan Flores, Kecamatan Wajo, Jumat (7/2) dini hari. Kedua pelaku yakni orang tua korban inisial AY alias J (37) dan NI alias I (28).
Kedua korban kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar. Dari hasil pemeriksaan awal, SF mengalami luka bakar di perut dan paha atau sekitar 5% sementara IS lebih parah karena menderita luka bakar hampir 58%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita periksa memang untuk anak pertama (SF) ada luka bakar di perut dan di paha, terus yang anak kedua (IS) luka bakarnya lebih banyak karena luka bakarnya sekitar 58%, kalau anak pertama sekitar 5% saja. Yang parah yang 8 tahun, adeknya," kata Dokter RS Bhayangkara Makassar AKBP Elvis Jeferson kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Elvis mengatakan kedua korban juga tidak diberi makanan selama disekap dan disiksa. Hal tersebut membuat kondisi korban semakin memprihatinkan karena diduga kekurangan gizi.
"Kondisinya yang kurang gizi sekali kemungkinan semingguan tidak makan," katanya.
Elvis menuturkan pihaknya masih melakukan penanganan intensif terhadap kedua korban. Dia mengaku turut melibatkan dokter gizi untuk memeriksa kondisi kesehatan keduanya.
"Jadi itu butuh waktu, kita belum bisa pastikan berapa lama (akan dirawat), nanti sementara kami kerja sama juga dengan dokter anak dan dokter gizi," bebernya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto mengungkapkan penyebab luka bakar kedua korban diduga karena disiram air panas. Hal itu dikuatkan juga dengan hasil pemeriksaan saksi.
"Luka melepuh atau luka bakar indikasinya adalah disiram air panas dan keterangan dari beberapa saksi juga menguatkan bahwa yang bersangkutan, dua anak ini terkena siraman air panas," katanya.
Selain luka bakar, polisi juga menemukan luka akibat benda tumpul di leher kedua korban. Sementara di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti rantai dan gembok untuk mengikat korban di kamar mandi.
"Kemudian ada juga ditemukan luka di lehernya yang setelah dilaksanakan visum oleh dokter kemungkinan dari benda tumpul dan di TKP juga sebelumnya sudah ditemukan ada rantai dengan gembok yang memang digunakan untuk mengikat anak tersebut," sambung Restu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Kondisi Kedua Korban Mulai Membaik
Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono mengunjungi kedua bocah tersebut ruangan perawatan di RS Bhayangkara Makassar, Senin (10/2) sekitar pukul 18.00 Wita. Yudhiawan mengungkap kondisi kedua bocah tersebut berangsur membaik.
"Kami mengunjungi kedua anak yaitu IS dan ST, kondisinya sudah membaik, masih dalam perawatan dari dokter RS Bhayangkara Makassar setelah mengalami penyekapan, terus kemudian penyiraman air panas oleh kedua orang tuanya," kata Yudhiawan kepada wartawan di RS Bhayangkara Makassar, Senin (10/2).
Yudhiawan memastikan kedua korban mendapat penanganan terbaik untuk pemulihan kesehatannya. Tim trauma healing juga dilibatkan untuk memulihkan kondisi psikologi kedua bocah tersebut.
"Kondisinya sudah membaik karena kita berikan asupan gizi yang baik karena bagaimanapun untuk anak, masa depan. Kita juga ada legacy jadi tidak harus dikasih makan (terus), bertahap," bebernya.
"Terus, diberikan mainan, ada juga ahli trauma healing juga supaya tidak trauma. Kita harus mengembalikan kondisi fisik dan kejiwaannya," lanjutnya.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto menambahkan kedua bocah tersebut sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain. Bahkan keduanya sudah bisa diajak bermain.
"Kemudian untuk psikologisnya, kita masih terus dampingi, sudah bagus, sudah bisa berinteraksi dengan baik bahkan sudah mulai bermain," katanya.
Dia menyebut luka melepuh di tubuh korban akibat disiram air panas sudah mengering. Menurutnya, pemulihan kedua korban terbilang cepat.
"Melepuhnya sudah mulai mengering, sudah dibersihkan dan sudah mulai tumbuh kulit baru, merah-merah, berarti sudah hilang kulit mati dan kulit baru sudah mulai tumbuh. Jadi sudah melapis, cepat sekali penyembuhannya," bebernya.
Simak Video "Video: Detik-detik Perampokan di Makassar, Kardus Berisi Uang Rp 400 Juta Raib"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)