Polisi mengungkap motif orang tua SF (9) dan IS (8) menyekap dan menyiksa anaknya dalam kamar mandi wisma di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ayah kandung korban inisial J dan ibu tirinya, I mengaku menyekap keduanya karena nakal.
"Penyampaian sementara dari saksi dan juga orang tua pelaku menyampaikan bahwa anak ini nakal. Jadi untuk mencegah supaya anak ini tidak nakal akhirnya harus diikat di dalam WC," ujar Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Restu mengungkap kedua korban selama ini tinggal bersama orang tuanya tersebut di Jalan di Jalan Flores, Kecamatan Wajo, Makassar. Kedua korban merupakan anak ke-5 dan 6 dari 7 bersaudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi para korban tinggal bersama orang tuanya, ada bapak kandung dan ibu tiri yang total ada 7 anak. Dan yang saat ini dirawat di rumah sakit adalah anak yang nomor 5 dan nomor 6," ungkap Restu.
Kedua orang tua korban tersebut diduga bersama-sama melakukan penganiayaan. Meski demikian, ibu tiri korban disebut yang selalu berada di tempat tinggalnya tersebut.
"Jadi kedua belah pihak, bapak ataupun ibu sama-sama mengetahui, namun memang yang sering ada di rumah ibu tirinya karena bapaknya memang selalu bekerja di luar," katanya.
Kedua korban saat ini sudah mendapat penanganan intensif di RS Bhayangkara Makassar. Pihak Polres Pelabuhan Makassar juga telah mengamankan kedua pelaku dan menyiapkan proses pemulihan gangguan psikologis terhadap korban.
"Kita sudah menurunkan tim reaksi cepat dan trauma healing untuk memberikan dukungan psikologis ke anak-anak tersebut. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dinas PPA, komisi perlindungan anak untuk diasistensi untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
"Kami juga tadi bawa tim trauma healing dengan memberdayakan polwan yang ada. Diharapkan dengan pola yang ada bisa mengembalikan komunikasi mereka supaya nanti kita bisa mengambil keterangan dan data yang lebih valid," sambung Restu.
Diberitakan sebelumnya, kedua korban disekap oleh kedua orang tuanya di kamar wisma di Jalan Flores, Kecamatan Wajo, Makassar sejak 31 Januari. Polisi mengevakuasi kedua dari kamar mandi wisma korban ke RS Bhayangkara Makassar usai mendapat laporan masyarakat, Jumat (7/2) dini hari.
"Kondisinya yang kurang gizi sekali kemungkinan semingguan tidak makan. Jadi itu butuh waktu, kita belum bisa pastikan berapa lama (akan dirawat), nanti sementara kami kerja sama juga dengan dokter anak dan dokter gizi," ujar Dokter Spesialis RS Bhayangkara, AKBP Elvis Jeferson kepada wartawan, Jumat (7/2).
Elvis mengungkapkan kedua korban mengalami luka bakar di tubuhnya. IS mengalami luka bakar hingga 58%, sementara kakaknya SF dengan luka bakar 5%.
"Dari pemeriksaan awal dari IGD kita periksa memang untuk anak pertama ada luka bakar di perut dan di paha, terus yang anak kedua luka bakarnya lebih banyak karena luka bakarnya sekitar 58%, kalau anak pertama sekitar 5% saja. Yang parah yang 8 tahun, adiknya," katanya.
(asm/hsr)