DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong Pemprov Sulsel untuk mengambil alih 2 koridor Teman Bus Trans Mamminasata yang subsidinya disetop Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ketua Komisi D DPRD Sulsel Kadir Halid mengaku siap mendukung Pemprov dalam menambah alokasi anggarannya.
"Kita juga akan mendorong agar Pemprov Sulsel bisa menambah anggaran, bukan hanya satu koridor yang diambil alih tapi kalau bisa 2 koridor lainnya yang juga telah dihentikan subsidinya diambil alih juga oleh Pemprov," ujar Kadir kepada detikSulsel, Selasa (28/1/2025).
Kadir mengaku akan mulai membahas subsidi Teman Bus itu dalam rapat internal Komisi D pada Jumat (30/1). Setelah itu, Komisi D akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan tindak lanjuti dengan menggelar rapat dengar pendapat dengan Dishub Sulsel nanti. Jumat ini kami akan rapat internal komisi dulu, jadi mungkin pekan depan baru RDP," ujarnya.
Dia menilai keberadaan layanan Teman Bus Trans Mamminasata ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kata dia, layanan ini terbukti sangat diminati masyarakat.
"Menyangkut pemberhentian subsidi dari Kemenhub untuk koridor Teman Bus di Makassar dan 1 koridor akan diambil alih pemerintah provinsi kita dukung," jelasnya.
"Tetapi yang kita persoalkan kalau memang Kemenhub tidak sanggup lagi mengelola atau menyubsidi maka diharapkan diserahkan atau diambil alih pemerintah provinsi," tambah legislator Golkar tersebut.
Menurutnya, penutupan 2 koridor Teman Bus yang mulai berlaku 1 Januari 2025 itu sangat merugikan masyarakat. Dia menilai masyarakat saat ini sudah mulai bergantung dengan keberadaan layanan transportasi umum tersebut.
"Karena saat koridor ditutup itu sangat merugikan masyarakat Sulsel. Selama ini masyarakat sudah menikmati transportasi massal yang terjangkau," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kemenhub telah membatasi subsidi untuk layanan Teman Bus di Sulsel dengan hanya menanggung 1 koridor saja yakni koridor 5 rute Unhas Tamalanrea-Fakultas Teknik Unhas Gowa. Sementara 2 koridor lainnya yakni koridor 1 rute Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dan koridor 2 rute Unhas Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin disetop.
Sementara, Pemprov Sulsel sebelumnya menyebut hanya akan menanggung subsidi untuk 1 koridor saja yakni koridor 1. Alasannya, karena koridor 1 memiliki jumlah penumpang atau peminat yang lebih besar, di samping karena keterbatasan anggaran.
(asm/ata)