Irwan Tanggapi Kritikan Danny Disebut Terburuk Dipilih Jadi Pj Sekda Makassar

Irwan Tanggapi Kritikan Danny Disebut Terburuk Dipilih Jadi Pj Sekda Makassar

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Senin, 21 Okt 2024 08:25 WIB
Penjabat Sementara (Pjs) Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar Irwan R Adnan.
Foto: Pj Sekda Makassar Irwan Adnan. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Irwan Adnan menanggapi pernyataan Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto yang menyebutnya sebagai pilihan terburuk untuk posisi Pj Sekda Makassar. Menurut Irwan, penilaian itu merupakan hak Danny sebagai pimpinan, sementara dirinya hanya berusaha menunjukkan performa terbaik dalam tugasnya.

"Ya, saya no comment-lah itu. Itu, kan, penilaian beliau. Saya ini bawahan saja, ya. Saya selalu memperlihatkan kinerja yang baik kalau diberi amanah. Itu, kan, tergantung penilaian pimpinan," ujar Irwan kepada detikSulsel, Minggu (20/10/2024).

Irwan juga menanggapi terkait surat pengunduran dirinya sebagai ASN yang sempat diteken Danny, tetapi tidak diproses. Irwan menjelaskan untuk pensiun dini ada sejumlah persyaratan, salah satunya rekomendasi dari wali kota, tetapi keputusan akhir tetap ada di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebenarnya tidak perlu mengklarifikasi ini. Semua aturan itu, kan, sudah jelas. Pensiun dini itu juga harus memenuhi beberapa persyaratan," katanya.

"Salah satu persyaratan itu adalah rekomendasi wali kota. Tapi, yang menentukan kan BKN sehingga pada saat diajukan saya tidak memenuhi persyaratan karena ada beberapa yang tidak saya penuhi. Kemudian, saya juga sudah ajukan pembatalan pensiun dini. Artinya sudah tidak ada masalah terkait dengan itu," bebernya.

ADVERTISEMENT

Mengenai dirinya yang disebut tidak netral pada Pilkada serentak 2024, Irwan membantah tegas. Menurutnya, sebagai ASN sudah seharusnya netral dan tidak ada tawar-menawar terkait hal tersebut.

"Saya ini ASN. ASN itu harus netral. Aturan itu sudah harga mati. Makanya saya bilang tidak ada lagi politik kan. Tidak benarlah kalau seperti itu (tidak netral). Justru yang mendengung-dengung itu untuk kita netral semua. Untuk bekerja karena ini banyak sekali pekerjaan," tuturnya.

Irwan juga menyampaikan hubungannya dengan Danny tidak ada permasalahan. Dia kembali menyampaikan bahwa sebagai bawahan dirinya wajib untuk mengikuti perintah atasan.

"Itu pastilah (hubungan baik tetap terjaga). Namanya juga beliau ini pimpinan, kan. Saya ini hanya menjalankan, membantu, untuk sekarang ini Pjs Wali Kota Makassar menuntaskan program prioritas beliau. Setelah itu, Pak Danny masuk kembali, ya, tentu saya juga akan membantu beliau dalam menyelesaikan programnya. Namanya anak buah harus ikut dengan pimpinan dan aturan yang ada," ucapnya.

Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Aziz yang dikonfirmasi terpisah juga memberikan tanggapan terkait kritik yang dilontarkan Danny. Menurutnya, penunjukan Pj Sekda Makassar dilakukan dengan pertimbangan senioritas dan kemampuan para calon yang diusulkan.

"Saya kira kami, berdasarkan kewenangan kami pemerintah kota, hanya mengusulkan. Saya mencoba mengambil perwakilan dengan pertimbangan senioritas di Pemkot Makassar," terangnya.

Arwin menekankan Irwan Adnan dipilih bukan untuk jabatan definitif, melainkan sebagai pejabat sementara yang hanya bertugas selama tiga bulan. Dia pun meminta kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada Irwan untuk menunjukkan kinerjanya.

"Jangan juga buru-buru langsung menilai orang buruk, sementara belum dilihat kerjanya ketika dia jadi Pj Sekda. Siapa tahu nanti setelah diamanahkan justru lebih bagus, menunjukkan kinerja yang baik bagaimana? Karena amanah yang diberikan pasti dipertanggungjawabkan. Itu pasti diupayakan dia bekerja maksimal di posisi itu," bebernya.

Arwin juga menegaskan pentingnya memberi kesempatan kepada Irwan untuk bekerja dan fokus pada tugasnya. Terutama, kata dia, dengan melihat kondisi serapan anggaran yang masih rendah di Pemkot Makassar.

"Lihat dulu (kinerjanya). Ini belum bekerja sudah curiga. Beri kesempatan bekerja. Kalau ada pelanggaran, ada yang mungkin tidak sesuai, bisa langsung kita protes, laporkan, dan sebagainya. Kan, ada mekanismenya," katanya.

"Ini orang belum bekerja sudah dihalang-halangi. Seakan-akan tidak bisa bekerja-lah, berkinerja buruk-lah, tidak netral-lah. Mana buktinya sejak dia menjabat Pj Sekda? Ada tidak buktinya dia melanggar itu semua? Biar dulu jalan. Berilah kesempatan orang bekerja dulu," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Danny buka suara soal penunjukan Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan sebagai Pj Sekda Kota Makassar. Danny yang saat ini sedang cuti sebagai wali kota Makassar mengaku heran dengan keputusan tersebut.

"Pertama, saya hargai semua proses. Tapi yang jelas adalah mestinya ada kriteria dalam memilih itu," kata Danny kepada wartawan, Sabtu (19/10).

"Saya punya penilaian dan saya sudah umumkan, yang herannya adalah yang terburuk yang dipilih. Sudah diumumkan, coba dilihat," ujar Danny.




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads