Orang tua (ortu) siswa SD Inpres Pajjaiang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi unjuk rasa meminta kembali direlokasi. Dinas Pendidikan mempertimbangkan hal tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Muhyiddin Mustakim mengatakan saat ini siswa SD Inpres Pajjaiang belum bisa direlokasi ke sekolah lama. Hal itu dikarenakan sekolah tersebut masih dalam proses sengketa.
"Iya, kan sebenarnya gini tentu kan kalau menuntut kembali ke sekolah yang lama, itu kan belum (bisa), masih dalam proses sengketa," kata Muhyiddin Mustakim saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (16/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan dirinya hanya memikirkan bagaimana agar para siswa bisa tetap belajar. Maka dari itu pihaknya mengambil keputusan untuk melakukan relokasi ke sekolah lain.
"Kembali lagi saya sampaikan tentu saya mengambil langkah untuk melakukan relokasi dan tidak jauh dari sekolah itu sehingga itulah sekolah (SDI Kalang Tubung 1) yang kami tetapkan," ujarnya.
"Yang penting semua anak-anak ini mendapatkan proses belajar mengajar," tambahnya.
Muhyiddin juga menanggapi soal jarak ke SDI Kalang Tubung 1 yang dianggap jauh oleh orang tua siswa. Menurutnya, jarak tersebut tidak terhitung jauh karena hanya sekitar 1 km dari SD Inpres Pajjaiang.
"Kalau jauh, bicara tentang jarak, masih wajar ditempuh karena masih satu jalur, jaraknya kurang lebih 1 km (dari SD Pajjaiang)," katanya.
Setelah relokasi, pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Dinas Perhubungan untuk mengadakan rute bus sekolah gratis di daerah tersebut. Sehingga dapat memudahkan siswa berangkat ke sekolah.
"Kan ada bus sekolah gratis, kita juga sudah menyampaikan surat setelah relokasi kepada Dinas Perhubungan, mudah-mudahan ada rute di situ untuk dilalui agar memudahkan anak-anak kita berangkat sekolah karena ada orang tua yang (merasa) terlalu jauh atau apa," katanya.
Lebih lanjut, Muhyiddin menyinggung tuntutan orang tua saat demo terkait dugaan bully dan meminta ke sekolah lama adalah hal berbeda. Saat ini pihaknya tengah menelusuri alasan para orang tua meminta untuk kembali ke sekolah lama.
"Sementara kami pelajari kenapa mendesak untuk kembali ke sekolah lama, kami mencoba mencari itu. Saya minta juga Kepala Sekolah mencari tahu. Mudah-mudahan demo ini tidak ada yang provokasi atau tunggangi, tidak ada kepentingan tertentu," tutupnya.
Untuk diketahui, siswa SD Inpres Pajjaiang direlokasi imbas penyegelan sekolah karena kasus sengketa lahan. Disdik Kota Makassar menilai siswa akan tetap diungsikan ke sekolah yang menjadi sasaran relokasi hingga perkara sengketa lahan tersebut berakhir.
"Iya, jadi sambil berjalan (proses hukum), kita juga benahi sarana dan prasarana yang dibutuhkan," kata Kepala Disdik Makassar, Muhyiddin Mustakim kepada detikSulsel, Minggu (4/8).
Muhyiddin mengatakan, ada tiga sekolah yang berada di kompleks SD Pajjaiang Makassar, yakni SD Inpres Pajjaiang, SD Negeri Pajjaiang, dan SD Inpres Sudiang. Adapun dua sekolah yang menjadi sasaran relokasi siswa, yakni SDI Kalang Tubung 1 dan SMPN 16 Makassar.
"SD Inpres Pajjaiang ditempatkan di SDI Kalang Tubung I menggunakan ruangan kelas 10, kemudian SD Inpres Sudiang dan SD Negeri Pajjaiang itu kita gunakan di SMPN 16 Makassar. Jadi satu area satu saja itu dengan 11 kelas kita gunakan di situ," jelasnya.
(ata/ata)