Sopir taksi online bernama Agusli terlibat keributan dengan tiga oknum prajurit TNI Angkatan Udara (AU) di Bandara Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengemudi pun nekat menerobos toll gate atau palang bandara hingga rusak.
Keributan itu terjadi di area parkir kedatangan bandara pada Jumat (28/6) sore. Perselisihan antara prajurit TNI dan sopir taksi online itu terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Dalam video beredar, tampak ada 3 prajurit TNI mendekati sopir taksi online tersebut. Sopir taksi online itu terlibat cekcok saat prajurit hendak membuka pintu mobilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu prajurit meminta sopir keluar dari mobil. Saat hendak dikeluarkan dari mobil, sopir taksi berteriak minta tolong, hingga salah satu oknum prajurit terlihat memukul wajah sopir tersebut.
Dirangkum detikSulsel, Selasa (2/7/2024), berikut fakta-fakta sopir taksi online terlibat keributan dengan prajurit TNI di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar:
Sopir Taksi Online Beroperasi Ilegal
Kepala Penerangan Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Santos menjelaskan, perselisihan berawal saat prajurit menegur sopir taksi online itu. Pengemudi dinilai melakukan praktik ilegal di kawasan bandara.
"Taksi online tersebut menutup kaca belakang yang bertuliskan merek penyedia jasa angkutan diduga supaya bebas mengambil penumpang di area parkir kedatangan," ujar Santos dalam keterangannya, Minggu (30/6).
Pengemudi taksi online tersebut ditegaskan bukan bagian dari layanan transportasi darat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang dilayani oleh perusahaan-perusahaan transportasi yang bermitra dengan PT Angkasa Pura I.
"Diketahui bahwa kendaraan taksi online dalam bulan ini sudah 45 kali masuk dan 44 kali keluar," tambahnya.
Kronologi Keributan Sopir dan TNI
Santos menjelaskan, prajurit TNI Lanud Sultan Hasanuddin yang bertugas mulanya mendapati mobil taksi online yang hendak menjemput penumpang. Dua personel TNI pun mendatangi sopir taksi online itu.
"Didapat satu kendaraan diduga taksi online menaikkan penumpang di area parkir kedatangan," kata Santos.
Santos melanjutkan, prajurit sempat secara persuasif menegur sopir agar tidak membawa penumpang. Penumpang juga diarahkan agar menggunakan taksi online resmi yang bermitra dengan Angkasa Pura I.
Tidak berselang lama, satu prajurit TNI lainnya datang menghampiri sopir. Perselisihan pun terjadi saat prajurit TNI meminta sopir keluar dari mobilnya.
"Pada saat dimintai keterangan sopir ngeyel dan merekam petugas menggunakan handphone lalu kabur menuju toll gate bandara," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Sopir Taksi Online Terobos Palang Tol
Dalam pelariannya, sopir taksi online menerobos palang tol bandara. Petugas gerbang tol nyaris tertabrak kendaraan yang dikemudikan Agusli.
"Petugas toll gate yang berada di pintu keluar toll gate nomor 6 hampir tertabrak kendaraan taksi online tersebut pada saat menerobos palang toll gate," tuturnya.
Santos melanjutkan, palang pintu keluar toll gate nomor 6 mengalami kerusakan tidak bisa dioperasikan akibat perbuatan sopir taksi online itu. Sopir tersebut juga tidak membayar tarif parkir bandara.
"Palang pintu keluar toll gate nomor 6 mengalami kerusakan tidak bisa dioperasikan," beber Santos.
Foto: Sopir taksi online menerobos palang tol Bandara Sultan Hasanuddin Makassar saat dicegat petugas. (Dok. Istimewa) |
Prajurit TNI dan Sopir Online Berdamai
Belakangan, perselisihan antara tiga prajurit TNI dan sopir online berakhir damai. Tiga prajurit TNI yang berselisih, yakni Peltu Udin Patoba, Serma Mustakin dan Pratu Dzakwan sudah dipertemukan dengan sopir online pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Kejadian kesalahpahaman tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sepakat berdamai," ucap Santos.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Minggus Gandeguai menyesalkan insiden tersebut. Dia mengimbau seluruh pengguna jasa bandara agar menggunakan layanan transportasi resmi yang bermitra dengan bandara.
"Terkait dengan biaya kerusakan telah kami hitung dan tarif parkir yang masih berjalan atas pengemudi taksi online tersebut masih terbuka. Sehingga kami masih menunggu kehadiran pengemudi taksi online tersebut," jelas Minggus.
Sopir Taksi Online Dilaporkan ke Polisi
Kasus sopir taksi online yang terlibat keributan dengan prajurit TNI ternyata berbuntut panjang. Walaupun perkara keributan itu sudah dimediasi, sopir taksi online ternyata dilaporkan ke Polsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin terkait perusakan palang tol.
"(Pihak pelapor) dari vendornya, penanggung jawabnya (toll gate bandara). Terkait pengrusakan (pasal) 408 (KUHP)," ujar Kapolres Maros AKBP Awaluddin Amin kepada detikSulsel, Minggu (30/6).
Awaluddin menambahkan, pengelola tol bandara keberatan dengan perbuatan pelaku yang merusak palang tol dan tidak membayar tarif parkir. Perbuatan pelaku membuat palang tol tidak bisa difungsikan.
"Yang rusak palangnya (toll gate)," tambah Awaluddin.
Simak fakta berikutnya di halaman selanjutnya...
Sopir Diminta Bayar Ganti Rugi Rp 2,4 Juta
Ulah sopir taksi online menerobos palang tol bandara hingga rusak menimbulkan kerugian Rp 2,4 juta. Polisi sudah melakukan pemanggilan terhadap sopir itu untuk dimintai keterangan.
"Kerugian sekitar Rp 2,4 juta. Jadi palang portal tidak bisa dipakai dan sudah diganti (palang tol baru) kemarin karena rusak," ungkap Kasi Humas Polres Maros Iptu Duddin kepada wartawan, Senin (1/7).
Duddin mengatakan, polisi mengedepankan proses mediasi dalam penyelesaian kasus perusakan ini. Sopir taksi online diberikan opsi membayar ganti rugi untuk menyelesaikan perkara tersebut.
"Iya (terbuka opsi pembayaran ganti rugi) karena pidananya. Kalau didalami (pemicu perusakan palang tol), karena dia (sopir taksi online) juga merasa terancam," tuturnya.
Langkah mediasi ini dilakukan dengan pertimbangan kasus perselisihan antara prajurit TNI dengan sopir juga sudah berakhir damai. Polisi pun akan mempertemukan pengelola tol selaku pelapor dengan sopir taksi online itu.
"Kayaknya kita selesaikan secara kekeluargaan karena ini ada kaitannya dengan peristiwa yang viral itu, karena dari Angkasa Pura sendiri ke depannya mau dimediasi," jelas Duddin.
Sementara itu, Stakeholder Relation Manager Bandara Sultan Hasanuddin Taufan Yudhistira menyebut, sopir taksi online belum melakukan pembayaran tarif parkir. Terlapor juga belum menuntaskan ganti rugi atas kerusakan fasilitas bandara.
"Untuk perhitungan kerusakan fasilitas bandara dan tarif parkir sudah kami hitung. Mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan nominalnya. Hingga sore ini (1 Juli), pengemudi tersebut belum datang ke bandara," ujar Taufan.
Simak Video "Video: Viral di Medsos Foto Profil dengan Warna Pink dan Hijau, Apa Artinya?"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)












































