Kasus perusakan palang tol Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dilakukan sopir taksi online bernama Agusli usai ribut dengan prajurit TNI AU, akan dimediasi. Sopir taksi online tersebut diminta membayar ganti rugi Rp 2,4 juta yang ditimbulkan akibat perbuatannya.
Diketahui, sopir taksi online tersebut merusak toll gate atau palang tol Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat (28/6) sore. Pengelola tol yang keberatan pun melaporkan sopir tersebut ke Polsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin.
"(Pihak pelapor) dari vendornya, penanggung jawabnya (toll gate bandara). Terkait perusakan (pasal) 408 (KUHP)," ujar Kapolres Maros AKBP Awaluddin Amin kepada detikSulsel, Minggu (30/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengemudi nekat menerobos palang tol tanpa membayar tarif parkir usai terlibat cekcok dengan prajurit TNI. Perselisihan itu dipicu ulah sopir taksi online yang ketahuan beroperasi secara ilegal dalam bandara.
"Pas mobil yang dikemudikan diduga taksi online sempat berhenti katanya terburu-buru dari dalam, pas dicegat di toll gate langsung tancap gas," ucap Awaluddin.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Maros Iptu Duddin menjelaskan, pihaknya rencana memediasi kasus perusakan ini. Sopir taksi online akan diberi opsi mengganti kerugian yang dialami pelapor atau pengelola tol.
"Iya (ada opsi ganti rugi) karena pidananya kalau didalami karena dia (sopir taksi online) juga merasa terancam," tutur Duddin kepada wartawan, Senin (1/7).
Duddin mengungkapkan pengelola tol mengalami kerugian sekitar Rp 2,4 juta akibat perbuatan sopir taksi online itu. Palang tol tidak bisa dioperasikan.
"Kerugian sekitar Rp 2,4 juta. Jadi palang portal tidak bisa dipakai dan sudah diganti (palang tol baru) kemarin karena rusak," bebernya.
Polisi pun menjadwalkan pertemuan antara pelapor, yaitu pengelola tol dengan sopir taksi online tersebut. Kasus ini akan dimediasi untuk diselesaikan dengan baik-baik.
Langkah ini ditempuh setelah kasus keributan sopir taksi online dengan prajurit TNI juga sudah berakhir damai pada Sabtu (29/6). Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan dilibatkan dalam proses mediasi.
"Kayaknya kita selesaikan secara kekeluargaan karena ini ada kaitannya dengan peristiwa yang viral itu, karena dari Angkasa Pura sendiri ke depannya mau dimediasi," jelasnya.
Duddin menambahkan, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan terhadap sopir taksi online tersebut. Penyidik akan meminta keterangan terlapor dalam kasus perusakan palang tol bandara.
"Nanti kita panggil yang menerobos tol gate. Sudah dibuatkan panggilan untuk klarifikasi," imbuh Duddin.
Dikonfirmasi terpisah, Stakeholder Relation Manager Bandara Sultan Hasanuddin Taufan Yudhistira menyebut sopir taksi online belum melakukan pembayaran tarif parkir. Terlapor juga belum menuntaskan ganti rugi atas kerusakan fasilitas bandara.
"Untuk perhitungan kerusakan fasilitas bandara dan tarif parkir sudah kami hitung. Mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan nominalnya. Hingga sore ini (1 Juli), pengemudi tersebut belum datang ke bandara," ujar Taufan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Sopir Online Ribut dengan TNI Berdamai
Sementara kasus sopir taksi online dengan prajurit TNI sudah berakhir damai. Kedua belah pihak sempat cekcok di area parkir kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat (28/6).
Kepala Penerangan Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Santos menjelaskan, cekcok itu bermula saat prajurit TNI yang bertugas menegur sopir taksi online. Pengemudi dinilai bukan jasa angkutan resmi yang bermitra dengan pihak bandara.
"Taksi online tersebut menutup kaca belakang yang bertuliskan merek penyedia jasa angkutan diduga supaya bebas mengambil penumpang di area parkir kedatangan," kata Santos dalam keterangannya, Minggu (30/6).
Namun teguran prajurit diabaikan sopir taksi online. Pengemudi lantas tancap gas meninggalkan area parkir hingga menerobos palang tol bandara.
"Pada saat dimintai keterangan sopir ngeyel dan merekam petugas menggunakan handphone lalu kabur menuju toll gate bandara," ujarnya.
Belakangan, perselisihan antara prajurit TNI dan sopir online berakhir damai. Kedua belah pihak dipertemukan pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Kejadian kesalahpahaman tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sepakat berdamai," tandas Santos.
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)