Lebih lanjut AW menyesalkan tidak ada jalan keluar dari pihak ponpes, sementara YB hanya sebatas mengaku khilaf dan meminta maaf. Bahkan dua hari setelahnya tidak ada itikad baik dari pihak sekolah untuk bertanggungjawab.
"Akhirnya saya bawa pulang anakku setelah magrib dan saya WA kepala sekolah dan kirimkan gambar dan saya minta tolong itu direspons sebelum ada dampak. Sampai hari Senin tidak ada respons," katanya.
Melalui istrinya, AW melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar dan berharap pelaku segera ditangkap. Dia juga berharap agar kejadian serupa tak menimpa siswa lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melapor nanti Senin, saya tidak mau sebetulnya mau perpanjang tapi jangan sampai terulang. Nanti sudah melapor baru dia datang ke rumah minta maaf," tambahnya.
Sementara anaknya, lanjut AW, tidak lagi ingin ke sekolah karena trauma. Padahal dua hari lagi akan ada ujian semester.
"Sudah ada visum, Senin baru saya visum. Awalnya saya bawa ke dokter itu Sabtu malam saya mau visum, tapi saya bilang saya diam-diam mi saja karena anakku mau ujian mulai 15 Juni. Tapi karena tidak ada tanggapan saya melapor-mi," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin menyampaikan telah menerima laporan korban. Saat ini masih dalam proses sambil menunggu perkembangan penyidikan.
"Kalau sudah ada tanda bukti laporan, berarti laporannya sudah ditindaklanjuti, sambil menunggu proses perkembangan penyidikannya," ujar Wahiduddin.
Simak Video "Video Viral Santri Ponpes Malang Dicambuki Pengasuh"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/hmw)