Harapan Husain Syam Agar Rektor UNM Terpilih Rangkul Semua Lawan saat Pilrek

Harapan Husain Syam Agar Rektor UNM Terpilih Rangkul Semua Lawan saat Pilrek

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Sabtu, 04 Mei 2024 10:51 WIB
Rektor UNM Prof Husain Syam.
Foto: Rektor UNM Prof Husain Syam. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam berharap agar Wakil Rektor 2 Prof Karta Jayadi yang terpilih sebagai Rektor UNM Periode 2024-2028 merangkul semua lawannya saat pemilihan rektor (Pilrek). Husain menilai hal ini penting untuk pengembangan universitas ke depannya setelah kontestasi.

Karta Jayadi memenangkan Pilrek UNM dengan meraih total 54 suara dengan rincian 20 suara dari senat dan 34 suara dari Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Mendikbukristek). Karta Jayadi mengungguli perolehan suara Prof Hasmyati dengan total 44 suara senat, dan Prof Hasnawi tanpa pemilih.

Hasil Pemilihan Rektor UNM Periode 2024-2028.Foto: Hasil Pemilihan Rektor UNM Periode 2024-2028. (Dok. istimewa)

Husain menitip pesan kepada rektor terpilih untuk melakukan konsolidasi terhadap semua calon rektor saat Pilrek berlangsung. Dia juga menilai ajang berkontestasi Pilrek UNM telah usai dan saatnya untuk bersatu kembali demi UNM yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mau mengakselerasi UNM lebih baik, saya berharap dilakukan konsolidasi kembali dan menyatukan semua elemen atau komponen. Karena proses pemilihan itu kan hanyalah proses perbedaan sesaat menurut saya. Tapi kalau mau berpikir kelembagaan, saya berharap agar yang tidak memilih itu tetap menjadi bagian," kata Husain kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Dia menyebut, konsolidasi tersebut bertujuan untuk menimbulkan rasa kepemilikan yang utuh kepada UNM terhadap seluruh calon rektor yang gugur. Pasalnya, kata Husain, keterbelahan hanya melahirkan kelemahan bagi UNM.

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian, seluruh komponen yang ada itu merasa memiliki UNM. Jadi bersinergi. Jangan sampai yang potensial tadi, yang tidak memilih, disingkirkan. Berpotensi tidak begitu kuat," paparnya.

Husain pun meminta agar seluruh pihak menerima hasil Pilrek yang memutuskan Karta Jayadi sebagai pemenangnya. Baginya, hasil Pilrek ini wajib untuk dihormati oleh seluruh civitas akademik UNM.

"Jadi saya berharap, dengan senang hati, dengan hati yang lapang dan legawa, siapa pun, karena saya menganggap siapa pun calon yang terpilih, maka itu lah yang harus kita hormati sebagai sosok yang diberi amanah oleh kebanyakan. Karena dia pemenangnya," pintanya.

Dia menambahkan, Karta Jayadi telah menemani dirinya dalam membawa UNM menjadi lebih baik selama 8 tahun terakhir. Dia menganggap Karta Jayadi sangat paham dengan medan pengabdian yang diarungi kala menjadi rektor baru nantinya.

"Saya jujur, hasil yang ada hari ini, saya menyampaikan rasa syukur dan bangga karena berjalan dengan sangat baik, kondusif, tidak ada ketegangan. Semua berjalan normal. Termasuk saya, saya menarik hikmahnya dengan sangat besar. Bahwa memang Pak Karta ini bagian dari saya ketika berproses selama 8 tahun," sebutnya.

Husain juga menitip pesan agar Karta Jayadi senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi baru sebagai rektor terpilih. Dia menyinggung UNM akan berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

"Yang selalu saya katakan tadi, bahwa esok itu harus lebih baik dari hari ini. Artinya, saya menitipkan itu. Jangan sampai kepemimpinan yang ada ini lalu stagnan atau malah mundur misalnya," urainya.

"Intinya saya sudah meletakkan dengan baik selama 8 tahun UNM ini. Artinya, ke depan UNM mesti dibawa lebih baik. Setidaknya bersegera untuk menjadi, karena kita sudah buat draftnya, dalam proses usulan, analisis, UNM ini segera akan PTN-BH," tutup Husain.

Simak Tahapan Pilrek UNM Sempat Diulang di halaman berikutnya...

Tahapan Pilrek UNM Sempat Diulang

Diketahui, Kemendikbudristek sempat meminta agar tahapan Pilrek UNM diulang dari tahap penyaringan. Proses penyaringan dimulai dari pemaparan visi misi yang berlangsung pada Rabu (3/4).

Permintaan Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi itu tertuang dalam surat dengan nomor 0320/E/KP.05.02/2024, tentang Penyaringan Ulang Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar Periode 2024-2029.

Setelah itu, Panitia Pilrek UNM menggelar pemilihan ulang calon rektor untuk menjaring 3 besar pada Kamis (4/4). Hasilnya, calon rektor Hasmyati unggul dengan 40 suara, Karta Jayadi, 14 suara, Hasnawi 5 suara, M Ichsan Ali 3 suara, dan Eko Hadi Sudjiono 1 suara.

Tahapan Pilrek UNM ini diulang akibat buntut dari laporan Ichsan Ali terkait dugaan pelanggaran yang dilayangkan ke Kemendikbudristek. Tim Itjen Kemendikbudristek pun akhirnya datang ke UNM untuk mengusut hal tersebut pada Selasa (5/3).

"Pertama itu dianggap tidak netral. Kedua sebagai orang (Fakultas) Teknik dianggap menzalimi karena tidak memilih orang (calon rektor dari Fakultas) Teknik. Ketiga, dianggap bahwa kami ini diintimidasi untuk memilih satu calon," ungkap Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani kepada wartawan usai diperiksa, Selasa (5/3).

Hamsu membantah semua dugaan pelanggaran yang dialamatkan kepadanya. Hamsu menyebut dugaan pelanggaran netralitas yang dilaporkan Ichsan Ali tidak berdasar.

"Jadi saya bilang, saya selaku anggota senat kan tentu saya berhak berkomunikasi kepada anggota senat yang lain, tapi tidak selaku ketua panitia. Saya juga berhak ngomong sama dengan pemilihan-pemilihan lain," ucapnya.

Direktur Program Pascasarjana UNM ini juga menepis tudingan intimidasi dari Rektor UNM Prof Husain Syam. Hamsu mengatakan Pilrek UNM berjalan secara objektif tanpa ada campur tangan dari Husain Syam.

"Pak Rektor tidak pernah mengintimidasi. Dia membebaskan kita. Kita ini kan profesor semua, masa mau dipaksakan," kata Hamsu.

Hamsu mengaku heran atas tudingan tersebut. Menurut Hamsu, setiap anggota senat berhak menyalurkan hak suaranya tanpa melihat asal fakultas calon rektor tertentu.

"Karena tentu ada pertimbangan lainnya. Tidak hanya sekadar sama-sama orang Teknik, pilih (calon rektor dari Fakultas) Teknik. Itu dasarnya dibilang menzalimi, padahal tidak lah," tegas Hamsu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(ata/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads