Terungkap Pengemis di Makassar Mampu Beli Emas Tiap Bulan

Terungkap Pengemis di Makassar Mampu Beli Emas Tiap Bulan

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 25 Apr 2024 09:00 WIB
Manusia silver di perempatan Jalan Veteran-Jalan Sungai Saddang Baru.
Foto: Manusia silver di perempatan Jalan Veteran-Jalan Sungai Saddang Baru. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Dinas Sosial (Dinsos) Makassar melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) mengungkap temuan adanya pengemis yang melakukan pembelian emas setiap bulan. Selain itu, juga ada manusia silver yang meraup penghasilan hingga Rp 8 juta dalam sebulan.

Plt Kepala Dinsos Makassar Andi Pangerang Nur Akbar mengatakan, fakta itu terungkap dari hasil asesmen yang dilakukan dari sejumlah razia selama 2023-2024. Akbar menyebut, wanita pengemis itu beroperasi di banyak tempat, seperti di Jalan Veteran dan di bawah Fly Over Makassar.

"Dia berpindah-pindahki. Kadang di Jalan Veteran, kadang di bawah Fly Over. Selama 2023 dan 2024 ini, kita kan kalau melakukan penjangkauan itu melalukan asesmen, wawancara. Nah dari hasil wawancara ini lah yang ditemukan oleh tim," kata Akbar kepada detikSulsel, Rabu (24/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akbar mengatakan pengemis itu ditemukan hampir tiap hari turun ke jalan dan didapati kwitansi pembelian emas di dalam tasnya. Kepada anggota tim TRC, pengemis tersebut mengaku membeli emas tersebut berkat hasil mengemisnya sehari-hari.

"Kalau total pastinya kami tidak bisa tahu semua. Tapi yang ditemukan dalam tasnya itu nota-nota beberapa kali pembelian emas. Yang skalanya dia membeli hampir setiap bulan. Dan diakui oleh ibu tersebut bahwa itu hasil dari mengemis," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Ibu pengemis yang hampir setiap hari turun ke jalan. Semua penghasilan itu tidak dibelikan beras atau bahan sandang pangan. Mereka masih bisa hidup, masih bisa makan, masih bisa beli pakaian sekalipun tidak turun ke jalan," lanjut Akbar.

Manusia Silver Raup Rp 8 Juta Sebulan

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga menemukan manusia silver yang berhasil meraup cuan Rp 8 juta setiap bulannya. Akbar menuturkan manusia silver ini bekerja dengan cara berkelompok yang pendapatannya dibagi.

"(Penghasilan manusia silver Rp 8 juta) Itu nilai rata-rata. Saya lihat begini, mereka bekerja dengan sistem tim (yang terbagi) 1 tim 3 orang, ada 1 orang yang memang tempat simpan uang. Jadi mungkin mereka bagi lah. (Mereka) berkelompok," tuturnya.

Layaknya wanita pengemis, manusia silver ini juga berada di beberapa ruas jalan di Kota Makassar. Seperti di Jalan Jenderal Sudirman dan perempatan Jalan Sungai Saddang Baru.

"Itu di Jalan Sudirman, sama perempatan Jalan Veteran-Jalan Sungai Saddang (Baru)," imbuhnya.

Akbar melanjutkan, tim di lapangan juga berhasil menjaring badut jalanan. Penghasilan badut jalan ini disebut mencapai Rp 800 ribu per hari.

"Pengemis badut jalanan juga begitu. Badut-badut itu memang kita temukan beberapa kali. Mereka berkelompok juga. Sama kayak dengan manusia silver. Rp 800 per hari, bahkan kadang lebih. Cuma kan kami rata-rata kan saja," ucapnya.

Dia mengatakan mereka yang terjaring selanjutnya dibawa ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Dinsos Makassar. Mereka akan dibina agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Kami melakukan penanganan dan pembinaan. Kami bina di RPTC selama seminggu paling lama 10 hari. Begitulah memang kewenangannya (Pemerintah) Kota," paparnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.


Dinsos Sebut Manusia Silver Dieksploitasi Ortu

Dinsos Makassar mengaku mengusut dugaan anak jalanan dan manusia silver yang meraup cuan hingga Rp 8 juta sebulan dieksploitasi. Mereka diduga kuat dieksploitasi oleh orang tuanya.

"Kami sudah mencium, beberapa oknum yang menggunakan anak (untuk mengemis dan jadi manusia silver). Jadi tanpa sadar, ini sudah ada unsur-unsur eksploitasinya. Dan yang mengeksploitasi ini dugaan kami orang tua sendiri," kata Akbar.

Akbar mengatakan pihaknya sedang mendalami dugaan tersebut dari anak manusia silver yang berhasil dijaring sebelumnya. Dia menyebut, jika terbukti, maka kasus ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Seperti hari ini kami temukan anak di bawah umur. Turun (ke jalanan) jadi manusia silver. Ini sementara kami dalami. Sampai sejauh mana peran orang tua. Kalau ini memang mengandung unsur eksploitasi, kami segera konfirmasi ke DP2A," jelasnya.

Danny Soroti Manusia Silver

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto turut merespons soal temuan manusia silver yang meraup cuan Rp 8 juta dan wanita pengemis yang membeli emas setiap bulan. Danny menyebut perilaku tersebut termasuk kategori penipuan sosial.

"Jadi ini kan sudah manipulasi sosial. Dan penghasilannya mereka cukup besar. Dilihat dari rumahnya. Jadi artinya, ini kan menjadi, ya, ini namanya bukan manipulasi lagi. Tapi masuk kategori penipuan itu," kata Danny Pomanto kepada detikSulsel, Rabu (24/4).

Danny mengatakan aksi manusia silver itu sudah terdesain dengan baik karena sudah mengarah ke bisnis. Hanya saja, Danny tak menjelaskan secara lebih lanjut soal unsur bisnis yang dimaksud.

"Bisnis. Jadi mereka itu sangat terdesain dengan baik. Gampang dilihat. Suplai makanannya mereka itu ada yang suplai. Ada yang jemput. Coba diamati satu hari dia. Intip-intip di situ, ada yang suplai," bebernya.

"Kadang-kadang itu lihat motornya. Kadang-kadang dijemput motornya. Coba lihat rumahnya. Ber-AC itu. Saya sudah datangi itu. Termasuk pengemis yang pakai roda, seolah-olah cacat padahal tidak cacat itu," tambah Danny.



Simak Video "Video: Heboh Sekelompok Manusia Silver Serang Petugas Satpol PP di Makassar"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads