Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebut ketinggian hilal sore ini berada di angka 5 derajat. Dengan ketinggian itu, 1 Syawal 1445 H kemungkinan besar jatuh pada 10 April 2024.
"Kalau menurut data di lokasi sini, ketinggian hilal 5 derajat lebih. Untuk kriteria semuanya, maksudnya dari segi tinggi derajat sudah terpenuhi, elongasinya sudah terpenuhi," kata Kepala Bidang Observasi BMKG Wil IV Makassar Jamroni kepada wartawan, Selasa (9/4/2024).
Jamroni mengatakan, dengan posisi hilal yang cukup tinggi itu, maka ada banyak waktu untuk melakukan rukyatul hilal. Dia menyebut, rukyatul hilal akan dimulai tepat pukul 18.04 hingga 18.32 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masa pengamatan dan tinggi bulan sekitar 5 derajat lebih, waktu atau golden time pengamatan kurang 27 menit. Itu cukup lama. Jadi nanti matahari terbenam di 18.04 kemudian bulannya terbenam di 18.32 Wita. 27 menit untuk masa pengamatan kita," bebernya.
Jamroni juga menyebut, dengan posisi hilal yang tinggi kemungkinan besar 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu (10/4) besok. Namun, dia menyebut keputusan itu tetap dikembalikan kepada pemerintah pusat melalui Sidang Isbat.
"Iya kemungkinan besar (besok lebaran). Tapi tetap keputusan ada di pemerintah," ungkapnya.
Di sisi lain, dia menyebut pemantauan hilal di Gedung Observatorium ini merupakan kali pertamanya. Dia menjelaskan, pemantauan kali ini lebih bagus karena berada di atas 180 meter permukaan laut.
"Ini juga pengamatan pertama di Gedung Observatorium Unismuh. Dengan ketinggian dari permukaan laut kurang lebih 180 meter. Kalau biasanya di GTC kita biasanya 25 meter di atas permukaan laut. Jadi cukup tinggi. Makanya ufuk kita lihat lebih ke bawah dari posisi yang biasa kita laksanakan," pungkasnya.
Diketahui, pemantaun hilal ini dilakukan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel bersama BMKG Wilayah IV Makassar di Gedung Obervatorium Menara Iqra Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Selasa (9/4).
(asm/ata)