Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto akan mengevaluasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar imbas kasus dugaan penyelewengan dana hibah. Danny menyayangkan organisasi keolahragaan itu terseret dalam dugaan tindak pidana korupsi.
Kasus dugaan penyelewengan dana hibah Pemkot Makassar untuk Pemkot Makassar tahun anggaran 2022/2023 diusut Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar. Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto dan mantan Kepala Dispora Makassar Andi Pattiware sudah diperiksa sebagai saksi pada Jumat (15/3).
"Saya kira, ini semua harus dievaluasi. Pasti. Karena ini menyangkut banyak orang, dan ini menyangkut uang negara. Masalahnya ini uang negara," kata Danny kepada detikSulsel, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyarankan agar evaluasi terkait dugaan itu ditindaklanjuti oleh masing-masing organisasi cabang olahraga (cabor). Danny mengaku sepakat atas segala bentuk evaluasi yang akan ditempuh oleh para organisasi cabor dalam menyikapi hal ini.
"Saya serahkan ke cabor-cabor. Kalau saya sih, pasti sepakat dengan cabor-cabor. Ini kan belum ditahu penyalahgunaannya di mana. Nah, kalau nanti cabor-cabor yang bicara, kan cabor-cabor yang rasakan. Cabor-cabor kan bertindak. Mereka punya hak suara kan. Sehingga evaluasi itu bisa dalam bentuk mosi tidak percaya," jelasnya.
Danny mengaku kecewa atas perkara tersebut karena tujuan dari dana hibah itu dinilai tidak tercapai. Apalagi dana hibah itu diberikan untuk kepentingan peningkatan kualitas atlet.
"Kan disalahgunakan begitu kan, aduh. Itu kan, kita juga kecewa sekali, karena tujuan kita tidak tercapai. Mestinya kan anak-anak (atlet) bukan dieksploitasi itu maksud baik itu," cetus Danny.
Dia kemudian menyinggung, selama ini Pemkot Makassar memang sengaja memberikan dana hibah yang besar untuk pengembangan olahraga. Sebab, Danny tahu betul dunia olahraga tidak begitu diperhatikan di kepemimpinan sebelumnya.
"Saya ini kan kasih tinggi itu olahraga karena saya sebagai atlet rasakan dulu bagaimana itu olahraga tidak diperhatikan. Saya punya semangat mengembangkan olahraga. Karena dengan mengembangkan olahraga, ada saluran emosi, energi untuk anak-anak muda kita," imbuhnya.
Danny Terima Aduan Masyarakat Sejak 2023
Danny juga mengaku jika dirinya telah menerima pengaduan masyarakat (dumas) soal dugaan penyelewengan dana hibah ke KONI Makassar sejak 2023 lalu. Dia pun tak menyangka aduan tersebut kini diendus oleh kejaksaan.
"Saya memang sudah dapat, tahun lalu memang saya pernah disampaikan orang. Kayak dumas lah begitu ke saya. Rupanya dumas itu sudah sampai ke Kejaksaan," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Kala itu, Danny segera melakukan evaluasi secara internal. Evaluasi itu dilakukan sebagai langkah awal untuk mengantisipasi dampak buruk yang dapat ditimbulkan.
"Tahun lalu saya tahu. Kan ini baru tiga tahun berlangsung. Tadinya bagus, olahraga apa semua bagus. Ternyata beberapa dumas sampaikan ke saya. Kalau ke saya kan, saya evaluasi ke dalam apa semua," jelasnya.
Danny Sarankan Ahmad Susanto Cuti
Danny lantas menyarankan agar Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto untuk cuti dari jabatannya sementara waktu. Saran itu diajukan supaya Ahmad Susanto dapat berkonsentrasi kala proses penyelidikan tengah berlangsung.
"Jadi kalau saya, bagusnya Ketua KONI cuti dulu untuk konsentrasi. Cuti lah kira-kira bahasanya," ucapnya.
Danny juga meminta kepada Ahmad Susanto untuk kooperatif mengikuti penyelidikan jika sewaktu-waktu kembali dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik kejaksaan. Danny berharap KONI Makassar menghargai proses hukum yang berjalan.
"Kalau saya, hargai proses hukum. Kalau tidak ada threats, kenapa mesti takut," imbuhnya.
Namun, Danny menyebut keputusan untuk cuti itu merupakan hak Ahmad Susanto sepenuhnya. Danny juga mendorong masing-masing organisasi cabor untuk membuat kesepakatan yang nantinya harus dilakukan oleh Ahmad Susanto.
"Itu secara moral ya. Tapi secara musyawarah, ya, terserah cabor. Kalau cabor merasa itu tidak terganggu, tidak masalah. Ini sebagai saran saja," paparnya.
"Kalau pun terjadi sesuatu yang manipulatif, lebih bagus jangan dikorbankan banyak orang. Supaya jangan jadi ke sana kemari nanti barang-barang ini," lanjut Danny.
Dia menambahkan, Ahmad Susanto perlu menuangkan perhatian yang serius untuk menghadapi kasus ini. Menurutnya, penyelidikan terhadap kasus yang sedang diusut oleh Kejari Makassar ini bisa memakan waktu yang tidak cepat.
"Karena kan saya lihat agak panjang ini barang. Karena dumas (pengaduan masyarakat) itu saya lihat cukup lengkap saya dengar. Karena banyak hal-hal yang nanti dibuktikanlah," pungkasnya.