Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) membenarkan 3 direksi Perseroda Sulsel, PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) diberhentikan. Pemberhentian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi komisaris PT SCI.
"Memang betul ada pergantian. Karena memang hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh Komisaris PT SCI. Itulah dilakukan pergantian beberapa direktur, dan itu tidak semua. Ada satu masih bertahan," kata Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Pemprov Sulsel Ichsan Mustari dalam keterangannya, Rabu (28/2/2024).
Ichsan mengatakan komisaris telah melakukan evaluasi dan memberikan penilaian secara objektif. Dia menuturkan evaluasi itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari PT SCI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penilaian tentu oleh Komisaris, yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan dari Pj Gubernur Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah surat berisi pemecatan 3 direksi Perseroda Sulsel, PT SCI yang ditandatangani Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin beredar di media sosial. Ketiga direksi yang dipecat dalam surat itu adalah Direktur Utama Rendra Darwis, Direktur Umum dan Keuangan Ernida Mahmud, serta Direktur Pengembangan Usaha Dedy Irfan Bachri.
Direktur Utama PT SCI Sulsel Rendra Darwis mengaku dirinya telah melihat surat yang tersebar itu. Akan tetapi, dia menyebut pihaknya belum menerima informasi resmi dari pihak Pemprov Sulsel terkait surat tersebut.
"Ya, saya juga baru dapat info pagi tadi terkait surat yang beredar. Saya juga lihat-lihat dari WA begitu. Saya juga nda tahu juga itu surat resmi dari Pemprov atau hoaks, atau gimana saya juga belum tahu. (Saya) Masih berkantor," ujar Rendra Darwis kepada detikSulsel, Rabu (28/2).
Dia merasa heran dengan tersebarnya surat pemecatan itu. Apalagi menurutnya kinerja PT SCI semakin meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai omzet sebesar Rp 40 miliar.
"Sampai dengan November tahun ini, pencapaian kami sudah Rp 40 miliar sekian. Dengan Desember, kira-kira mungkin Rp 41 miliar atau Rp 42 miliar, sekitaran itu lah. Karena masih sementara penyusunan laporan keuangan. Makanya itu juga menjadi pertanyaan besar kami," lanjut Rendra.
(asm/nvl)