Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal menjual 52 unit mobil dinas milik organisasi perangkat daerah (OPD) lewat sistem lelang. 52 unit mobil dinas itu ditargetkan dilelang pada akhir Februari 2024.
"Sementara kita sudah usulkan ke KPKNL untuk tahap 2 sebanyak 52 unit. Jadi 52 unit itu mencakup semua OPD di Pemprov Sulsel," ujar Kasubid Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Rusdy Sudin kepada detikSulsel, Senin (5/2/2024).
Rusdy mengatakan kini 52 unit yang akan dilelang itu tengah diverifikasi oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Dia menyebut umumnya proses verifikasi oleh KPKNL rampung dalam 25 hari sejak pertama kali tahapan lelang diajukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengajuan untuk lelang itu minggu lalu. Biasa paling cepat itu 25 hari sejak kita ajukan. Akhir bulan ini lah kita ada lelang lagi rencanakan. Akhir bulan ini," jelasnya.
Dengan demikian, dia menuturkan pihaknya belum dapat mempublikasikan daftar 52 unit kendaraan yang akan dilelang itu. Rusdy khawatir jika daftar yang diajukan tidak sama dengan yang disetujui oleh KPKNL berdasarkan hasil verifikasi.
"Karena kan dia verifikasi dulu ini. Nanti kalau dia sudah tetapkan, keluar jadwal baru bisa saya publish listnya. Siapa tahu mungkin ada yang dia tidak terima verifikasinya," sebutnya.
Namun secara garis besar, 52 unit kendaraan yang akan dilelang itu terdiri dari mobil minibus biasa. Sehingga, kata Rusdy, tidak ada mobil sekelas Pajero atau Fortuner yang ada di dalam daftar lelang kendaraan tahap kedua tersebut.
"Kalau 52 ini minibus biasa. Tidak ada yang Fortuner atau Pajero. Kayak Avanza, Innova. Dia rata-rata (produksi) tahun 2010. Mirip ji dengan lelang tahap 1 kemarin," sebutnya.
Rusdy juga mengatakan tahapan waktu lelang tahap kedua ini tidak berbeda dengan tahapan pertama. Dia menuturkan para peminat diberikan waktu satu pekan untuk melakukan cek fisik kendaraan hingga menyelesaikan proses lelang.
"Kalau dia naik itu, seminggu. Satu minggu langsung dilelang. Untuk peminat dia bisa cek fisik, dia bisa ikut proses lelang. Kita berharap bulan ini bisa kita lelang lagi 52 unit," tuturnya.
Dia mengaku tak memiliki target yang besar terkait pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil lelang tahap kedua nanti. Namun, dia berharap PAD dari lelang yang akan berlangsung itu lebih tinggi dari hasilnya dari lelang tahap pertama.
"Kita tidak pasang target ya. Kalau bisa laku semua. Tapi kita lihat dengan pengalaman kemarin, ya, peminat begitu kecil. Mudah-mudahan ini lebih tinggi dari itu lah. Saya berharap 20-30 unit lah yang laku," paparnya.
"Tidak ada. Karena kalau sudah jalan proses seperti ini, maka dia akan dilelang terus sampai habis. Sampai laku semua. Sampai penghapusan dalam pencatatan aset," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel menjual 15 mobil dinas operasional milik OPD lewat proses lelang. Pelaksanaan lelang kendaraan itu membuat Pemprov meraup PAD senilai Rp 1,6 miliar.
"Sekitar Rp 1,6 miliar dari 15 unit itu. (Nilai itu menjadi) PAD Pemprov Sulsel lewat KPKNL sebagai pejabat lelang," kata Kasubid Pengelolaan BMD BKAD Sulsel Rusdy Sudin kepada detikSulsel, Selasa (5/12/2023).
Rusdy mengaku pelaksanaan lelang ini belum maksimal. Pasalnya dari 44 mobil dinas yang dilelang, hanya 15 unit yang laku terjual.
"Dari 44 unit kendaraan yang kita lelang itu yang laku 15 unit," tambah Rusdy.
(hmw/sar)