Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, Aditya Hanafi (27) tega membunuh rekan kerjanya sendiri, Karya Listianty Pertiwi alias Tiwi (30), lantaran tidak diberi pinjaman Rp 30 juta oleh korban. Pelaku hendak meminjam uang setelah dana persiapan pernikahannya habis dipakai untuk judi online (judol).
Kapolsek Maba Selatan Ipda Habiem Ramadya mengatakan pelaku awalnya mengambil cuti menikah pada 7 Juli lalu. Pelaku kemudian pergi ke Kota Ternate untuk mempersiapkan pernikahan itu.
"Pelaku Aditya Hanafi ini sudah izin cuti. Izin cuti karena mau menikah. Nah, pelaku ini pergi ke Ternate," ujar Ipda Habiem Ramadya kepada detikcom, Selasa (12/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Habiem, pelaku sempat pergi meninggalkan Kota Ternate tanpa sepengetahuan calon istri. Pelaku diketahui kembali ke Kota Maba.
"Pada tanggal 16 Juli itu pelaku tidak ada di Ternate. Calon istrinya yang sekarang sudah jadi istrinya itu bingung dia, cari-cari, takut kalau pelaku ini kabur kan karena mau menikah. Terus setelah dicari tahu, ternyata pelaku kembali ke Kota Maba," katanya.
Ssaat di Kota Maba, pelaku kemudian bertemu korban. Saat itulah pelaku mencoba meminjam uang sebesar Rp 30 juta kepada korban.
"Nah, dari tanggal itu pelaku sudah ketemu korban. Itu masih tanggal 16 Juli loh ya. Pelaku ketemu korban untuk pinjam uang Rp 30 juta," bebernya.
Menurut Habiem, pelaku sempat mengajukan kredit Rp 130 juta untuk keperluan pernikahannya. Pelaku belakangan kelabakan setelah uangnya habis dipakai judol saat tanggal pernikahannya semakin dekat.
"Pelaku kan karena mau menikah jadi mengajukan kredit. Waktu kredit itu cair ternyata uangnya dipakai pelaku buat main judi online. Habis lah uang itu sekitar Rp 130 juta," jelasnya.
"Karena pelaku bingung dan panik uangnya habis. Pelaku coba minjam uang ke korban. Tapi ternyata korban tidak punya uang," imbuh Habiem.
Permintaan pelaku tersebut tak dapat dipenuhi karena korban tidak memiliki uang. Penolakan itu membuat pelaku menyelinap masuk ke rumah dinas korban melakukan pembunuhan pada Jumat (18/7) sekitar pukul 03.00 WIT.
"Pelaku lalu menyelinap masuk ke rumah dinas korban. Kebetulan di rumah dinas itu korban tinggal sama istrinya pelaku. Korban di kamar belakang, istrinya pelaku di kamar depan," imbuhnya.
Saat di rumah dinas itulah pelaku kemudian melancarkan aksi jahatnya kepada korban. Pelaku membekap korban menggunakan bantal hingga meninggal.
"Pelaku membekap korban pakai bantal. Korban dibekap selama 3 menit. Tapi pelaku kaya masih belum yakin korban sudah meninggal. Akhirnya ditambah lagi 11 menit. Pelaku sempat searching di Google buat cari tahu ciri-ciri atau tanda-tanda orang yang sudah meninggal," lanjutnya.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku kabur ke Ternate. Pelaku juga membawa 2 handphone milik korban.
Diberitakan sebelumnya, jenazah korban ditemukan di rumah dinas BPS di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, Haltim, Kamis (31/7) sekitar pukul 16.30 WIT. Polisi yang melakukan penyelidikan baru mengamankan pelaku pada Selasa (5/8).
(sar/hmw)