Oknum anggota TNI AU berinisial Praka TLS (28) di Ambon, Maluku, menganiaya istrinya inisial WK (24). Penganiayaan itu berawal dari sang istri mendapati chat Praka TLS bareng wanita lain di aplikasi TikTok.
"Jadi awalnya (penganiayaan) itu bermula saat saya mendapati suami (Praka TLS) chat bareng cewek di aplikasi TikTok," ungkap WK kepada detikcom, Senin (24/2/2025).
WK menuturkan dirinya memergoki Praka TLS chat dengan wanita lain saat pernikahannya baru tiga bulan yakni pada Juli 2024. Keduanya kemudian terlibat cekcok hingga WK dianiaya oleh Praka TLS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ambil baik, makanya saya tanya ke suami kenapa chat dengan cewek. Dia bukannya mengakui kesalahan, tetapi mengambil sendal untuk dipakai menampar saya di wajah," ungkapnya.
WK mengatakan penganiayaan itu terus berlanjut hanya dengan masalah sepele. Dia mengatakan, Praka TLS selalu mengawali dengan alasan meminta uang hingga berujung penganiayaan.
"Dia kalau meminta uang tidak dikasih, tetap saya selalu dipukul di arah wajah. Kejadian ini terjadi Agustus, laporan ini pun saya sampaikan ke istri Komandan Lanud (Danlanud) sebagai Ketua Istri Prajurit TNI AU (Pia Ardhya Garini) lalu disarankan lapor ke POM AU," jelasnya.
Usai menerima penjelasan itu, WK kemudian melapor ke Kantor POM AU. Namun, kata dia, laporannya justru diabaikan oleh pihak POM AU hingga akhirnya dimarahi Praka TLS.
"Laporan saya saat itu tidak ada tindakan apa-apa, malah saya balik dimarahi suami dan diancam," jelasnya.
WK menambahkan, penganiayaan juga terjadi pada September 2024 dan sudah lapor lagi tetapi tak kunjung ada tindakan. Saat itu, Praka TLS menyuruh memberi ibunya uang.
"Saya lapor ke POM AU dengan kondisi daster yang telah robek, dan kepala saya sudah bengkak tetapi tak ditindaklanjuti. Bahkan Praka TLS juga mengakui di hadapan komandan tetapi toh kita hanya dinasihati," jelasnya.
"Saat itu cuma masalah sepele saja, dia menyuruh saya beri uang ke ibu tetapi saat itu saya juga tidak punya uang jadi mau bagaimana. Saya cuma diberi uang Rp 1 juta dalam sebulan, sisanya ditahan suami," jelasnya.
Terpisah Kepala Penerangan Lanud Pattimura Ambon, Letda Sus Lulut Dwi Atmanto belum menjelaskan lebih jauh terkait masalah tersebut. Dia mengaku akan memberikan informasi dalam waktu dekat.
"Nanti kami info kembali," ungkapnya saat dikonfirmasi.
(asm/sar)