3 Oknum TNI Diduga Terlibat Bentrokan Tewaskan Warga di Sorong

Papua Barat Daya

3 Oknum TNI Diduga Terlibat Bentrokan Tewaskan Warga di Sorong

Paulus Pulo - detikSulsel
Selasa, 18 Feb 2025 13:18 WIB
Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan.
Foto: Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan. (Paulus Pulo/detikcom)
Sorong -

Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVIII/Kasuari memeriksa 7 oknum anggota TNI pasca-bentrok dengan warga yang menewaskan pria bernama Abner Karet (23) di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Dari hasil pemeriksaan sementara, 3 orang di antaranya diduga terlibat bentrokan.

"Sekarang tujuh orang yang ada (diperiksa), dan tiga orang yang diduga tersangka," tegas Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan kepada detikcom, Selasa (18/2/2025).

Syawaludin mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. Dia memastikan akan bersikap transparan dalam mengusut kasus bentrokan mau antara oknum TNI dan warga itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota kami salah, proses hukum tetap kita lakukan. Jadi tidak ada upaya untuk membela atau menyembunyikan hal-hal yang berkaitan dengan anggota kami," tuturnya.

Kodam XVIII/Kasuari pun meminta maaf ata insiden tersebut. Pihaknya menyampaikan duka atas meninggalnya seorang warga dalam peristiwa itu.

ADVERTISEMENT

"Kami mengucapkan maaf terhadap keluarga korban. Kami tetap memperhatikan pertimbangan kemanusiaan. Jadi sekali lagi kami memohon maaf," ungkap Syawaluddin.

Sebelumnya diberitakan, kelompok oknum TNI dari Yonzipur 20/Pawbili Pelle Alang (PPA) terlibat bentrok dengan warga. Peristiwa ini bermula saat salah satu anggota TNI datang ke rumah pacarnya di kawasan Jalan Sorong-Klamono Km 17, Distrik Aimas, Jumat (14/2) malam.

"Anggota ini saling tatap dengan sekelompok warga di kompleks tersebut yang berlanjut pengeroyokan. Jadi dia (anggota TNI) dikeroyok duluan," kata Syawaludin saat dihubungi, Senin (17/2).

Saat pengeroyokan terjadi, pacar oknum TNI dan orang tuanya ternyata terkena pukulan. Situasi ini membuat oknum TNI tersebut emosi hingga menghubungi rekannya sesama personel Yonzipur 20/PPA.

"Pada akhirnya terjadi keributan lagi antara kelompok anggota Yonzipur dengan warga tersebut. Peristiwa tersebut menimbulkan korban dari pihak warga itu tadi," imbuhnya.




(sar/asm)

Hide Ads