Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVIII/Kasuari menyelidiki dugaan oknum TNI menganiaya pria berinisial AK (23) hingga tewas di Sorong, Papua Barat Daya. Penganiayaan yang diduga dipicu persoalan asmara ini membuat warga emosi hingga memblokir jalan.
"Ini sudah ditangani oleh Pomdam Kasuari. Ini anggota lagi pacaran awalnya. Namun untuk lebih jelas masih menunggu prosesnya," ungkap Komandan Korem 181/Praja Vira Tama, Brigjen TNI Totok Sutriono kepada detikcom, Minggu (16/2/2025).
Totok belum merinci identitas oknum TNI yang diduga terlibat. Dia juga tidak menjelaskan lebih jauh terkait kronologi penganiayaan berujung maut tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kan masih proses. Nanti kita proses dulu. Nanti aja nunggu proses dari penyelidikan. Itu pasti proses," tegasnya.
"Sebenarnya masalah-masalah pacaran ya gitu kan ya itu. Ya pertikaian anak-anak muda itu, tentara lagi pacaran, itu kan wajar tentara pacaran," tutur Totok.
Dia melanjutkan kasus dugaan penganiayaan ini sementara proses mediasi bersama Polres Sorong. Pihaknya turut mengawal perkara ini karena korban belakangan baru diketahui meninggal dunia.
"Tapi sebenarnya malamnya itu sudah perdamaian dia itu. Udah perdamaian, namun korban ini meninggal," terangnya.
Sementara Kapenrem 181/Praja Vira Pratama, Mayor Inf Bambang Triyono menjelaskan, pihaknya masih mendalami perkara ini. Pihaknya masih memastikan dugaan keterlibatan oknum TNI yang memicu aksi pemalangan jalan oleh warga.
"Kejadian penganiayaan ini benar atau tidaknya, apakah ada kaitannya dengan Kejadian penganiayaan oleh Anggota TNI masih dalam tahap pendalaman, dan apabila dari hasil pendalaman terbukti ada anggota TNI yang melakukan pelanggaran pastinya kita akan tindak secara tegas sesuai aturan dan hukum yang berlaku," tegas Bambang.
Bambang menegaskan, pihaknya bersikap transparan dalam kasus ini. Dia berharap semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan dengan melibatkan aparat kepolisian.
"Proses pendalaman kejadian sedang dilaksanakan dari pihak pihak terkait, baik dari intelijen Kepolisian maupun aparat PM TNI dan intelijen TNI. Dan mari kita juga saling menghargai azas praduga tidak bersalah dan kita sama sama menunggu hasil pendalaman tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, warga memblokade Jalan Sorong-Klamono di Kota Sorong pada Minggu (16/2) sejak pukul 09.00 WIT. Aksi itu dipicu dugaan penganiayaan oknum TNI yang berujung tewasnya warga AK.
"Menurut informasi yang kami dengar itu pelakunya oknum TNI. Itu menurut informasi yang kami dapat, itu dugaan mengarahkan itu," ujar warga bernama Leonard Idjie di lokasi kepada detikcom, Minggu (16/2).
Warga memblokade jalan menggunakan bambu hingga membakar ban di tengah jalan. Pengendara yang melintas di lokasi diminta putar balik.
"Kami belum tahu pasti memang kejadian itu. Namun mau tidak mau aparat penegak hukum harus kejar, tuntaskan ini," pungkasnya.
(sar/hsr)