Pos Brimob di Mimika, Papua Tengah rusak diserang sekelompok orang tidak dikenal hingga sejumlah barang milik personel dijarah massa. Insiden ini bermula dari seorang pemabuk yang meminta makan di pos namun diminta pulang oleh personel.
"Ada anak jalanan ini dalam kondisi mabuk, satu orang saja, datang ke pos brimob situ minta makanan. Tapi kondisi mabuk. Terus kemudian dari Brimob disampaikan bahwa Brimob tidak terima orang-orang mabuk, maksudnya diarahkan keluar," kata Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Sajuri kepada detikcom, Selasa (14/1/2025).
Pemabuk itu pun diarahkan keluar dari pos. Namun pemabuk tersebut tiba-tiba terjatuh di tengah jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah diarahkan keluar, dia kan kondisi mabuk berat ini, akhirnya jatuh sendiri di aspal," tambah Sajuri.
Aparat kepolisian hendak mengevakuasi pemabuk yang tidak diketahui identitasnya tersebut ke rumah sakit. Namun rekan pemabuk di sekitar lokasi melarang tindakan personel.
"Tapi di situ sama teman-temannya bilang tidak mau tidak boleh di situ, tidak boleh dibawa ke rumah sakit. Kemudian setelah tidak boleh, akhirnya dari teman-temannya bilang lempar pos lempar pos. Akhirnya ada pelemparan itu," ucapnya.
Pelemparan itu berujung terjadinya kericuhan di sekitar lokasi hingga aparat yang turun ke lokasi melepas tembakan peringatan. Sajuri membantah pos Brimob dibakar saat insiden terjadi.
"Tembakan peringatan 3 kali, ada gas air mata juga, karena massa kan banyak. Massa itu mungkin sekitar 70 orang setelah ribut itu," sebut Sajuri.
"Itu yang dilempari itu posnya itu, kaca pecah, dindingnya lubang-lubang. Kalau dibakar tidak, itu hanya ban-ban bekas saja," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan tersebut terjadi di Kompleks Gorong-gorong, Timika, Papua Tengah pada Senin (13/1) sekitar pukul 19.00 WIT. Sejumlah barang elektronik milik personel di pos Brimob hilang diduga dijarah massa.
"Dia jarah itu. Ada televisi, kemudian ada laptop anggotanya juga, kemudian HP yang sempat diambil sama penjarah itu," tandasnya.
(sar/hmw)