Dugaan Uang Palsu dari Pabrik UIN Makassar Beredar hingga Mamuju Tengah

Sulawesi Barat

Dugaan Uang Palsu dari Pabrik UIN Makassar Beredar hingga Mamuju Tengah

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 19 Des 2024 09:00 WIB
Penampakan uang palsu diterima pedagang di Mamuju Tengah. Dokumen Istimewa
Foto: Penampakan uang palsu diterima pedagang di Mamuju Tengah. Dokumen Istimewa
Mamuju Tengah -

Uang palsu yang diproduksi dari UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga beredar luas hingga ke Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar). Pertokoan menjadi sasaran peredaran uang palsu dengan modus menjadi alat transaksi jual beli.

Pemilik toko bahan campuran di Mateng, Enal mengaku telah menemukan uang palsu sejumlah Rp 400 ribu di tokonya pada Selasa (17/1). Dia merasa kecolongan karena baru mengetahuinya setelah transaksi.

"Kami menemukan uang palsu dengan nilai Rp 400 ribu dalam pecahan Rp 100 ribu. Tidak kami periksa karena banyak orang kemarin belanja," ujar Enal kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uang palsu yang ditemukannya itu bercampur dengan uang asli. Dia mencurigai uang pecahan Rp 100 ribu diduga palsu dari warnanya yang buram dan tekstur kertas yang tipis.

"Kami berharap agar aparat melakukan pengawasan terkait uang palsu yang beredar di Mateng," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Temuan ini merugikan para pedagang. Enal mengimbau agar kondisi yang dialaminya menjadi pembelajaran untuk mewaspadai peredaran uang palsu.

"Saya juga minta semua pedagang agar lebih hati-hati dan teliti menerima uang," ucap Enal.

Polres Mamuju Tengah masih menyelidiki temuan uang palsu di pertokoan. Namun pihaknya tidak menampik temuan pedagang itu diduga dari sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

"Iya kemungkinan (dari sindikat kampus UIN itu)," kata Kasat Reskrim Polres Mateng Iptu Fredy saat dihubungi, Rabu (18/12).

Dugaan itu diperkuat dari penangkapan 4 pelaku yang terlibat kasus sindikat upal di UIN Alauddin di Kabupaten Mamuju. Keempat pelaku diamankan Polresta Mamuju pada Sabtu (14/12).

Fredy menduga keempat pelaku sudah mengedarkan uang palsu di Mamuju hingga beredar luar ke Mamuju Tengah. Namun dia kembali menegaskan temuan uang palsu di Mateng akan diusut lebih lanjut.

"(Peredaran uang palsu di Mateng) Mungkin pelemparan yang dari Mamuju ini (dari 4 pelaku yang ditangkap)," ungkap Fredy.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir mengatakan empat pelaku sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar yang ditangkap berinisial TA (52), MMB (40), IH (42) dan WY (32). Dua di antaranya merupakan ASN Pemprov Sulbar yakni TA dan MMB.

"(Pelaku) 2 ASN bekerja di Pemprov Sulbar," ujar Herman Basir kepada wartawan, Selasa (17/12).

Dua pelaku lainnya merupakan wiraswasta berinisial IH (42) dan WY (32). Keempat pelaku diamankan dengan barang bukti uang palsu senilai Rp 11 juta.

"Menyita barang bukti berupa uang palsu senilai Rp 11.000.000 yang masih belum sempat diedarkan," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Modus Peredaran Uang Palsu di Mamuju

Aksi kejahatan empat pelaku terbongkar dari hasil pengembangan kasus upal di UIN Alauddin Makassar yang diusut Polres Gowa. Salah satu pelaku berinisial MB (35) mulanya dibawa Polres Gowa ke Mamuju untuk menunjuk orang-orang yang telah menerima uang palsu.

MB yang merupakan staf honorer UIN Alauddin Makassar mulanya menghubungi TA untuk mencari pembeli uang palsu. Uang palsu itu belakangan dibeli pelaku IH yang bekerja sebagai penjahit pakaian di Mamuju.

"IH inilah mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta untuk membeli pengadaan uang palsu itu sebesar Rp 20 juta," ungkap Herman.

Uang palsu yang dibeli IH kemudian dibagikan kepada MMB dan WY. Herman melanjutkan, uang palsu itu diedarkan dengan cara dijadikan sebagai alat berbelanja di sejumlah toko di Mamuju.

"MMB diberikan misalnya Rp 3,5 juta, ada yang Rp 3 juta dan selebihnya dibelanjakan," bebernya.

Herman mengungkap, keempat pelaku diduga telah mengedarkan uang palsu sebesar Rp 9 juta di Mamuju. Dia mengakui pihaknya telah menerima sejumlah laporan warga adanya temuan uang palsu.

"Ada sekitar Rp 9 juta yang beredar di Mamuju, sisanya Rp 11 juta masih sempat disita," imbuh Herman.

Diketahui, polisi telah menetapkan 15 tersangka kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Uang palsu sebesar Rp 446,7 juta dan sebuah mesin cetak uang disita dari gedung perpustakaan UIN Alauddin.

"Saat ini kami sudah mengamankan 15 tersangka," kata Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak kepada wartawan, Senin (16/12).

Rheonald mengaku tersangka dalam kasus itu berpotensi bertambah. Pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut.

"Mungkin masih ada lagi tersangka-tersangka selanjutnya, makanya kami minta sabar dulu karena masih kami kembangkan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 2 ASN Pemprov Sulbar Terlibat Kasus Sindikat Uang Palsu UIN Makassar"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads