Polisi mengungkap adanya motif utang piutang di balik pria bernama Farkhan Marozi (47) di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas dibunuh oleh enam orang rekan bisnisnya. Para pelaku menuding korban memiliki utang yang belum dibayar.
"Hasil keterangan pelaku, korban dibunuh karena cekcok dan ada masalah utang juga," Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio kepada detikSulsel, Senin (9/12/2024).
Kendati demikian, AKP Aris mengaku pihaknya belum dapat memastikan jumlah utang korban tersebut. Hal ini karena korban dan pelaku di satu sisi juga memiliki hubungan bisnis.
"Sebenarnya begini, mereka itu ada kesepakatan korban dan pelaku, mau buka usaha. Mungkin karena ketidaksesuaian dengan perjanjian akhirnya terjadinya cekcok itu," kata Aris.
Nahasnya, korban dikeroyok saat cekcok tersebut kian alot. Hingga akhirnya korban tewas dianiaya.
"Korban dipukul pakai balok," katanya.
Aris menambahkan bahwa korban dan pelaku sebenarnya sama-sama perantau asal Jawa. Mereka telah lama menetap di Bulukumba.
"Pelaku korban perantau semua, makanya di situ dia berguyub, bikin usaha, nah karena ada mis komunikasi antara mereka maka terjadilah pembunuhan itu," katanya.
Pembunuhan Baru Terungkap Setelah 2 Bulan
Korban Farkhan Marozi sendiri dibunuh di halaman rumahnya di Dusun Borongmanempa, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Selasa (8/10) lalu. Pembunuhan tersebut bahkan disaksikan oleh istri dan anak korban.
"Saat korban dan pelaku cekcok, istri sama anak menyaksikan, kan tempat kejadiannya kurang lebih 200 meter dari rumah korban," katanya.
"Ada 3 orang yang bunuh (eksekutor), 3 orang lagi dia membantu memasukkan jenazah ke dalam lubang itu," sambungnya.
Aris mengatakan mayat korban dibuang ke dalam sebuah lubang yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah korban. Sementara istri dan anak korban tidak berani buka mulut karena kerap diancam para pelaku.
"Mereka diancam pelaku, jangan lapor, selama 2 bulan itu mereka takut (buka suara)," ujarnya.
Belakangan istri korban tidak tahan atas perbuatan para pelaku. Istri korban kemudian melapor ke polisi.
"Akhirnya polisi ke sana, ada apa, ternyata ada pembunuhan itu," tuturnya.
Keenam pelaku pembunuhan tersebut telah ditangkap polisi pada Selasa (3/12). Tiga pelaku yakni Arifin (27), Suyadi (18), dan Ismail Hasan (23) bertindak sebagai eksekutor.
Sementara tiga pelaku lainnya bernama Harun (25), Ucianto (45) dan Ahmad Fatahilah (23). Ketiganya disebut ikut membantu menyembunyikan mayat korban ke dalam lubang.
Simak Video "Kembali Beraksi di Pantai dengan Floties Seru di Bulukumba"
(hmw/ata)