Oknum Ketua RT bernama Kadir alias KD (39) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menganiaya pendukung kotak kosong bernama Muhammad Nasir (48) ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku mengaku menganiaya korban karena sakit hati.
"Sudah jadi tersangka terkait penganiayaan," ujar Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Aditya Pandu kepada wartawan, Jumat (22/11/2024).
Aditya mengatakan pelaku mengakui telah menganiaya korban. Saat itu, pelaku memukul korban menggunakan kepalan tangan di bagian wajah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku mengakui dan membenarkan bahwa telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan melakukan pemukulan dengan menggunakan kepalan tangan," kata Aditya.
Aditya menuturkan penganiayaan itu dipicu sakit hati pelaku karena kerap diejek oleh korban. Puncaknya, saat korban mendatangi pelaku dan menyampaikan bahwa mereka berbeda pilihan.
"Motif pelaku mengaku sakit hati karena sering dihina oleh korban," kata Aditya.
"Jadi pada malam itu pelaku yang sementara mabuk datang korban berbicara permasalahan pilkada lalu korban menyebut beda pilihan," tambahnya.
Lebih lanjut, Aditya mengatakan pelaku diamankan di rumahnya di Dusun Takkalasi, Desa Temmapaduae, Kecamatan Marusu, Maros pada Kamis (21/11) malam. Pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 terkait penganiayaan.
"Ditangkap di rumahnya pelaku dan sudah di Polres Maros menjalani pemeriksaan," sebut Aditya.
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Nasir mengaku dianiaya oleh kadir gegara beda pilihan di Pilkada Maros 2024. Nasir mendukung kotak kosong sementara Kadir memilih pasangan calon nomor urut 2, Chaidir Syam-Moetazim Mansyur.
"Dia berbicara masalah-masalah pilkada. Dia bilang saya ini di 02 itu, sedangkan saya ini mau nomor 1 di kotak kosong," ujar Muhammad Nasir kepada wartawan, Kamis (21/11).
Penganiayaan itu terjadi di Takkalasi, Kecamatan Marusu, Maros pada Rabu (20/11). Korban kemudian melaporkan dugaan penganiayaan itu ke SPKT Polres Maros pada Kamis (21/11) malam.
"Saya ini mau nomor satu di kotak kosong saya bilang begitu, terus dia (ketua RT) marah. Waktu saya mau pulang ke rumah saya belok kanan langsung dia pukul samping," terangnya.
(hsr/asm)