"Sudah diamankan terduga pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Aditya Pandu kepada detikSulsel, Kamis (21/11/2024) malam.
Pelaku ditangkap di Maros pada Kamis (21/11). Aditya mengatakan korban awalnya mendatangi pelaku dan temannya yang sedang pesta minuman keras (miras) di belakang rumah orang tua korban.
"Pelaku sudah berada di tempat kejadian lebih dulu. Ketika korban datang, terlapor yang diduga dalam kondisi mabuk mendengar ucapan yang disalahpahami sehingga memicu emosinya," katanya.
Aditya menuturkan pelaku memukul korban menggunakan tangan kosong di bagian wajah. Akibatnya, korban mengalami luka lebam di wajah.
"Korban dipukul satu kali berdasarkan keterangannya," bebernya.
Lebih lanjut, Aditya mengatakan penganiayaan itu diduga dipicu kesalahpahaman karena pelaku dalam keadaan mabuk. Namun pihaknya masih mendalami motif pasti pelaku.
"Motifnya kesalahpahaman sementara sepengetahuan kami ada pengaruh minuman keras," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Nasir mengaku dianiaya oknum Ketua RT inisial KD gegara beda pilihan di Pilkada Maros 2024. Nasir mendukung kotak kosong sementara KD memilih pasangan calon nomor urut 2, Chaidir Syam-Moetazim Mansyur.
"Dia berbicara masalah-masalah pilkada. Dia bilang saya ini di 02 itu, sedangkan saya ini mau nomor 1 di kotak kosong," ujar Muhammad Nasir kepada wartawan, Kamis (21/11).
Peristiwa itu terjadi di sekitar rumah orang tua Nasir di Takkalasi, Kecamatan Marusu, Maros pada Rabu (20/11). Korban kemudian melaporkan dugaan penganiayaan itu ke SPKT Polres Maros pada Kamis (21/11) malam.
"Saya ini mau nomor satu di kotak kosong saya bilang begitu, terus dia (ketua RT) marah. Waktu saya mau pulang ke rumah saya belok kanan langsung dia pukul samping," terangnya.
(hsr/asm)