Kasus 41 Jemaah Korban Penipuan Haji Furoda di Barru, Ini 5 Hal Diketahui

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 02 Jul 2024 09:42 WIB
Foto: Fuad Hasim/detikcom
Barru -

Sebanyak 41 jemaah haji di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga menjadi korban penipuan modus pemberangkatan haji furoda oleh travel Al Hijrah Nurul Jannah. Para jemaah merasa tertipu lantaran berangkat haji menggunakan visa ziarah buka visa haji mujalamalah atau haji furoda.

Kasus ini terungkap usai para korban melaporkan travel Al Hijrah Nurul Jannah ke Polres Barru pada Rabu (26/6). Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel turut mengusut kasus dugaan penipuan modus pemberangkatan haji furoda ini.

"Kita melapor ke Polres karena kita tidak mau ada lagi korban berikutnya yang dilakukan oleh travel yang tidak bertanggungjawab," kata salah satu korban, Syamsinar kepada wartawan, Jumat (28/6).


Dirangkum detikSulsel, Selasa (2/7/2024), berikut 5 hal diketahui soal kasus 41 jemaah korban penipuan haji furoda di Barru:

1. Korban Berangkat Haji Pakai Visa Ziarah

Syamsinar mengatakan pihak travel awalnya mengirimkan foto visa ke masing-masing jemaah namun ditutupi stiker. Dia mengaku dirinya dan jemaah lainnya baru menyadari jika visa tersebut bukan visa haji mujamalah atau furoda saat menuju Makkah.

"Nanti kami cek visa saat di bandara baru kelihatan bukan visa haji mujamalah sebagaimana yang dijanjikan saat awal. Akibat dari berangkat menggunakan visa multiple, pemerintah Arab Saudi melarang jamaah masuk ke Makkah selain visa haji," ungkap.

Dia menuturkan saat berada di Makkah owner Al Hijrah dan beberapa jemaah sempat diamankan polisi Arab Saudi. Dia juga mengungkap bahwa hampir setiap hari digerebek polisi Arab Saudi.

"Owner (travel) bersama jemaah lain sempat dibawa polisi Arab. Setiap hari kita digerebek," ungkap Syamsinar.

"Itu kerugian kita. Soal visa dan maktab yang tidak ada," tambahnya.

Selain itu, Syamsinar juga mengungkap bahwa tanda pengenal yang digunakan para jemaah di Arafah palsu. Kartu pengenal tersebut baru diberikan pihak travel saat berada di dalam mobil menuju Arafah.

"Semua pakai kartu orang lain. Tinggal disesuaikan dengan wajah jemaah dengan foto yang ada di pengenal," jelasnya.

2. Jemaah Protes Dikeluarkan dari Grup

Syamsinar mengaku pernah protes di grup WhatsApp terkait pelayanan travel yang tidak sesuai janji sebelum berangkat. Namun pihak travel justru mengeluarkannya dari grup tersebut.

"Saya dikeluarkan dari grup gara-gara mempertanyakan pelayanan travel," katanya.

Belakangan pihak travel kembali mengundangnya ke grup tersebut. Syamsinar pun tidak lagi mempertanyakan pelayanan yang diberikan pihak travel.

"Tapi lama-lama diundang lagi masuk grup. Setelah itu, saya tidak mau protes nanti saya dibuang disana (Makkah)," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..



Simak Video "Video: Viral Guru Dipanggil Disdik Setelah Videokan Atap Sekolah Ambruk"

(hsr/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork