Marak Pencurian Kambing di Selayar Resahkan Warga, Polisi Turun Tangan

Marak Pencurian Kambing di Selayar Resahkan Warga, Polisi Turun Tangan

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Jumat, 21 Jun 2024 11:45 WIB
Ilustrasi kambing
Ilustrasi kambing. Foto: Getty Images/mgstudyo
Kepulauan Selayar -

Warga di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), resah karena belasan hewan ternak kambing hilang dalam beberapa bulan terakhir. Kepolisian sudah turun tangan mengusut kejadian ini.

"Ada beberapa orang yang hilang kambingnya setelah bulan puasa (Ramadan 1445 H/2024 M) kemarin. Selang waktunya itu 1 atau 2 minggu baru hilang lagi," ujar salah seorang warga bernama Muhammad Nasir kepada detikSulsel, Kamis (20/6/2024).

Hilangnya belasan kambing ini terjadi di Dusun Jenekikki, Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene. Nasir mengungkapkan total sudah 18 ekor kambing hilang dari 5 pemilik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Totalnya itu Saleh 5 ekor, Denji 3 ekor, Dg Paraga 3 ekor, Maulu 3 ekor, dan Ruslan 4 ekor. Terakhir ada yang hilang itu sebelum (lebaran) Idul Adha ini," katanya.

Nasir menuturkan mulanya warga tidak terlalu risau dengan adanya kambing hilang. Terlebih, beberapa warga yang mata pencahariannya memang peternak, biasa melepas ternaknya berkeliaran alias tidak selalu dikandangkan. Namun belakangan warga berkesimpulan kambing yang hilang kali ini dicuri karena hilangnya di dalam kandang.

ADVERTISEMENT

"Biasanya itu kalau hilang paling satu ekor karena memang biasa dilepas. Yang bikin curiga ini karena posisi kambing yang hilang itu di dalam kandang. Tidak ada jejaknya. Sudah berapa hari dicari tidak ada juga. Jadi, kemungkinan dicuri," bebernya.

Nasir mengungkapkan warga mengeluhkan kambing hilang bukan terjadi tahun ini saja. Pada 2023 lalu, beberapa ekor kambing dilaporkan hilang yang kemudian ditemukan ditampung dalam satu lubang besar oleh oknum yang diduga pencuri.

"Tahun lalu ada juga, tapi tidak melapor (ke polisi) karena akhirnya kambing yang hilang itu didapat. Yang tahun lalu itu kambing didapat di satu lubang besar. Ada beberapa ekor di bawah dan ada makanannya. Kemungkinan itu pencuri tampung di situ," ungkapnya.

Untuk kejadian beberapa bulan terakhir ini, lanjutnya, warga akan melapor ke kepolisian sambil mengumpulkan bukti-bukti penguat. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah desa.

"Rencana akan lapor polisi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bungaiya Alimuddin mengatakan hilangnya kambing di wilayahnya merupakan kasus berulang hampir tiap tahun. Pelakunya pun, kata dia, sudah pernah ada yang diamankan pihak kepolisian.

"Ini kejadian tiap tahun berulang. Jadi, bukan cuma kambing, sapi saja hilang. Pernah itu malam-malam, kalau tidak salah 2-3 tahun lalu. Kandangnya itu di pinggir jalan, datang mobil, berhenti, langsung dikasih naik di mobil. Pernah didapat pelakunya, sampai di polsek. Sekarang terjadi lagi," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Alimuddin tidak ingin cepat mengambil kesimpulan terkait kejadian ini. Tetapi dia menduga hilangnya kambing milik warga di Dusun Jenekikki kali ini karena aksi pencurian.

"Belum ada laporan masuk ke desa, cuma cerita-cerita warga ada kambing yang hilang. Kemungkinan (pencurinya) dari luar kampung karena kalau misalnya dalam kampung mereka baku tahu itu. Saya curiganya pelaku dari luar kampung," ucapnya.

Kapolsek Bontomatene Iptu Wahyu Widodo mengatakan pihaknya belum menerima laporan polisi (LP) terkait hilangnya belasan kambing di Jenekikki. Namun dia mematikan polisi akan tetap mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Laporan resmi yang masuk dari Jenekikki belum ada. Cuma informasi saja bahwa ada hilang. Saya tanya anggota, tidak dibikin LP. Langkah kami, kami kerahkan bhabinkamtibmas untuk memberikan perhatian, untuk lebih serius membina kamtibmas. Termasuk imbauan kepada para pemilik ternak," katanya.

Iptu Wahyu melanjutkan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait, salah satunya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pelabuhan Pamatata. Hal ini untuk mencegah hewan ternak hasil curian keluar daerah.

"Saya berikan imbuhan tolong jika ada ternak yang mau menyeberang cek surat-suratnya. Di situ, kan, tertuang berapa jumlah ternak yang dibawa, kemudian kondisinya bagaimana, kemudian difoto. Dengan demikian, bisa memproteksi sekiranya ada barang bukti kambing curian mau menyeberang. Kalau di luar itu (Pelabuhan Pamatata) wallahualam. Mana tahu ada pelabuhan yang bisa memuat, itu menjadi kekhawatiran kami," bebernya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kondisi TKP Ledakan Bom Ikan di Bulukumba: Rumah Hancur-1 IRT Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/hsr)

Hide Ads