Oknum anggota Polres Yalimo berinisial Bripda AM (23) nekat membawa kabur senjata api (senpi) di kantornya sendiri. Motif Bripda AM mengambil senjata milik Polri tanpa izin masih menimbulkan tanda tanya.
Bripda AM membawa kabur senpi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Minggu (9/6) pukul 04.00 Wita. Aparat kepolisian gabungan masih melakukan pengejaran terhadap Bripda AM.
"Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo," kata Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkap modus Bripda AM membawa kabur senpi. Saat itu Bripda AM berpura-pura mengecas handphone.
"AM masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone. Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel," ujar Benny.
Benny tidak merinci jumlah senpi maupun amunisi yang dibawa kabur Bripda AM dari Mapolres Yalimo. Dia berdalih kasus ini masih diselidiki.
"Sementara ini dulu (informasi terkait Bripda AM membawa kabur senpi dari Mapolres Yalimo)," tambahnya.
Dia turut menanggapi informasi terkait rencana Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mencopot Rudolof dari Kapolres Yalimo. Benny membenarkan adanya informasi tersebut meski belum dipastikan keputusannya.
"Rencana (Rudolof) dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres," ungkap Benny.
Terpisah, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pihaknya sudah menurunkan personel mencari keberadaan Bripda AM. Pihaknya mengantisipasi agar senpi yang dibawa kabur itu tidak jatuh ke tangan yang salah.
Mathius menambahkan, Polda Papua telah mengirimkan personel tambahan dari Satuan Brimob Polda Papua dan Satgas Ops Damai Cartenz. Aparat gabungan dikerahkan membantu Polres Yalimo memburu Bripda AM.
"Saya mengharapkan dukungan keluarga, tokoh-tokoh masyarakat dan adat serta masyarakat yang mengetahui keberadaan AM dapat menginformasikan kepada pihak Kepolisian, maupun dapat menyadarkan AM untuk kembali ke Polres," kata Mathius.
Mathius juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan hoaks yang beredar terkait insiden ini. Dia berkomitmen kasus ini akan diusut tuntas.
"Kami juga berpesan kepada semua pihak dapat bersabar atas upaya yang sedang kepolisian lakukan, dan tidak terpengaruh dengan informasi yang beredar yang belum tentu benar," pungkasnya.
(sar/hsr)