Oknum Polisi-TNI Aniaya 4 Pria di Kantor Polresta Tidore hingga Babak Belur

Maluku Utara

Oknum Polisi-TNI Aniaya 4 Pria di Kantor Polresta Tidore hingga Babak Belur

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Senin, 10 Jun 2024 17:45 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi penganiayaan. (Edi Wahyono)
Tidore Kepulauan -

Oknum polisi berinisial II dan anggota TNI Angkatan Darat (AD) inisial AT nekat menganiaya empat pria di kantor Polresta Tidore Kepulauan, Maluku Utara, hingga babak belur. Insiden berawal dari adanya laporan dugaan penganiayaan terhadap keempat pria tersebut.

Penganiayaan itu mulanya terjadi di Ruang Pidana Umum Polresta Tidore Kepulauan pada Rabu (5/5) malam. Keempat pria yang dianiaya masing-masing bernama Rejay (18), Aswad (24), Agung (19), dan Rizal (25).

"Rejay akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tidore untuk dilakukan penanganan lanjutan akibat tindakan oknum anggota TNI tersebut," ujar pengacara korban dari Yayasan Bantuan Hukum Limau Tidore, Muhammad Sanusi Taran kepada detikcom, Minggu (9/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanusi menjelaskan, keempat pemuda itu awalnya dipanggil ke Polresta Tidore Kepulauan terkait adanya laporan dugaan penganiayaan. Keempatnya masih berstatus saksi saat hendak diperiksa oleh penyidik kepolisian.

"Keempat orang ini diamankan ke Polresta Tidore, karena diduga melakukan penganiayaan terhadap salah seorang warga Lobi, Kelurahan Doyado, berdasarkan laporan dari Ketua RT di lingkungan tersebut," ujar Sanusi.

ADVERTISEMENT

Namun mereka itu malah dianiaya oknum polisi inisial II sebelum sempat dimintai keterangan oleh penyidik. Sanusi heran atas aksi kekerasan yang dilakukan oknum anggota kepolisian tersebut.

"Keempat pemuda itu pada Rabu malam dianiaya oleh seorang oknum anggota Kepolisian berinisial II di dalam Kantor Polresta Tidore. Nah, tindakan yang tidak terpuji dan memalukan itu juga turut diketahui oleh sesama anggota kepolisian yang bertugas pada malam itu di Polresta Tidore," terangnya.

Setelah itu, keempat pria tersebut kembali dianiaya oleh oknum TNI AD berinisial AT usai menjalani pemeriksaan di dalam kantor Polresta Tidore pada Kamis (6/5). Keempatnya bahkan diancam dan dipukul beberapa kali.

"Keempat pemuda itu dipaksa melakukan sikap tobat ala prajurit, mereka diancam hingga dipukul beberapa kali oleh oknum anggota TNI itu. (Penganiayaan) kali ini terjadi di ruangan Pidana Umum Polresta Tidore," katanya.

Sanusi melanjutkan, tiga remaja di antaranya sudah dipulangkan setelah penyidik menyatakan mereka tidak terbukti melakukan penganiayaan. Sementara satu remaja lainnya bernama Aswad, masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

Sanusi mengaku sempat mengunjungi ketiga korban di rumahnya setelah dipulangkan oleh polisi. Saat ini ketiganya dalam kondisi trauma, bahkan beberapa bagian tubuh mereka terasa sakit hingga sulit bernapas.

"Ketika (kami) datang menemui Rejay, Agung, dan Rizal di Lingkungan Talaga, Kelurahan Doyado, mereka terlihat begitu trauma. Beberapa bagian tubuh mereka masih terasa begitu sakit, bahkan Rejay mengaku dadanya masih sakit kalau tarik napas," ujarnya.

Pihak keluarga korban, kata Sanusi, menyayangkan adanya insiden tersebut. Dia mengaku kecewa dengan perlakuan oknum aparat penegak hukum.

"Karena di dalamnya (kantor polisi) terjadi tindakan yang begitu tidak beradab dan memalukan," imbuh Sanusi.

Salah satu korban bernama Rejay mengaku penganiayaan itu membuatnya jatuh pingsan. Rejay dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya oleh oknum TNI inisial AT.

"Saya yang dipukul terakhir, saya pingsan. Dia pukul di bagian rusuk terlalu kuat jadi saya pingsan. Setelah pukul, dia (AT) kasih lari saya ke Rumah Sakit Tidore dengan oto (mobil), nanti polisi yang bawa itu oto," ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Tidore Kepulauan Kombes Yuri Nurhidayat membenarkan adanya penganiayaan tersebut. Dia menyebut oknum TNI yang diduga melakukan kekerasan sudah ditangani Kodim 1505/Tidore Kepulauan dan Korem 152/Baabullah di Kota Ternate.

"Udah saya serahkan ke Kodim. Informasi dari pak Dandim, sudah diserahkan ke Korem. Pak Dandim ngomong sama saya, karena itu anggota Korem jadi diserahkan ke Korem," ujar Yuri.

Yuri melanjutkan, kasus oknum polisi inisial II yang diduga ikut terlibat melakukan penganiayaan turut dilidik oleh Satreskrim Polresta Tidore Kepulauan. Namun dia tidak merinci alasan oknum aparat itu melakukan penganiayaan.

"(Kasus oknum anggota polisi yang diduga terlibat pemukulan terhadap korban) kita lagi lidik ini," imbuh Yuri.

Terpisah, Kepala Penerangan Korem 152/Baabullah, Letda Inf Nofharfahri mengatakan, insiden itu merupakan kesalahpahaman antara oknum prajurit TNI dan para korban. Saat ini kasus tersebut sedang diproses pihak Korem.

"Memang ada kesalahpahaman dari oknum tersebut dan sekarang sudah diproses, dan sekarang oknum tersebut sudah ditahan di Korem," imbuh Nofharfahri.




(sar/hsr)

Hide Ads