Seorang tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Paguyaman, Boalemo, Taufik Nur (33) diduga menjadi korban penganiayaan oknum anggota Polda Gorontalo Bripda DRD. Dugaan penganiayaan itu membuat Taufik menderita luka-luka pada wajahnya.
Dalam foto yang diterima detikcom, tampak korban menderita luka lebam di wajah dan mengeluarkan darah. Hidung korban juga tampak mengalami pendarahan.
Tak sampai di situ, tulang hidung korban juga patah. Luka lebam juga tampak pada area sekitar bibir korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adik saya luka lebam di wajah, hidung pendarahan dan mengalami patah tulang di hidung," kata kakak korban, Alfianto Maili saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (18/4/2024).
Awal Mula Penganiayaan
Korban Taufik awalnya tidur di rumah dinas Puskesmas Paguyaman, Desa Molombulahe, Kecamatan Paguyaman, Rabu (17/4) sekitar pukul 19.00 Wita. Bripda BRD diduga datang dan langsung melakukan penganiayaan.
"Saat itu adik saya sementara sedang tidur. Ini dia (polisi) tiba di rumah dinas langsung mendobrak pintu rumah dan masuk ke kamar adik saya dan memukul adik saya tanpa menjelaskan apa permasalahannya," tambah Alfianto.
Menurut Alfianto, saudaranya dianiaya karena dituduh memiliki hubungan dengan pacar Bripda NRD. Korban dituding kerap berkomunikasi dengan pacar anggota polisi itu melalui WhatsApp.
"Hanya gara-gara adik saya dituduh chatting-an lewat pesan WhatsApp pacar polisi. Padahal adik saya itu tidak pernah mengirim pesan WhatsApp ke siapa pun," terangnya.
Kasi Humas Polres Boalemo Akp Darlis Sitinjak tak menampik dugaan penganiayaan itu. Dia membenarkan insiden tersebut lantaran korban diduga menjalin hubungan dengan pacar pelaku.
"Iya, menurut pelaporan sementara, kasus ini buntut dari seorang wanita yang diduga menjalin hubungan dengan salah satu nakes yang intinya ini terjadi terkait dengan wanita," kata Darlis Sitinjak saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (20/4).
(hmw/hmw)