Oknum anggota Polda Gorontalo Bripda DRD nekat menganiaya tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Paguyaman bernama Taufik Nur (33) di Kabupaten Boalemo hingga babak belur. Insiden tersebut diduga karena pelaku cemburu.
"Ya, motif kejadian masalah pribadi diduga berkaitan dengan rasa cemburu terhadap pacarnya, yang merupakan seorang bidan bertugas di Puskesmas Paguyaman. Tapi masih didalami lagi," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendro saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (20/4/2024).
Desmont mengatakan korban dituding kerap berkomunikasi dengan pacar DRD lewat WhatsApp. Dia pun menyebut kejadian itu menjadi pemicu masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi yang selalu sering terjalin antara sang bidan dan Taufik (korban) diduga menjadi pemicu masalah amarah," terangnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Boalemo Akp Darlis Sitinjak membenarkan kasus penganiayaan tersebut yang dilakukan oleh oknum anggota Polda Gorontalo. Insiden tersebut lantaran korban diduga menjalin hubungan dengan pacar pelaku.
"Iya, menurut pelaporan sementara, kasus ini buntut dari seorang wanita yang diduga menjalin hubungan dengan salah satu nakes yang intinya ini terjadi terkait dengan wanita," kata Darlis Sitinjak saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (20/4).
Peristiwa itu terjadi di Rumah Dinas Puskesmas Paguyaman, Desa Molombulahe, Kecamatan Paguyaman pada Rabu (17/4) sekitar pukul 18.10 Wita. Darlis mengatakan awalnya Taufik tengah tertidur lelap.
"Posisi Taufik saat itu sedang tidur di asrama dan terjadilah penganiayaan," ujarnya.
Tak hanya itu, Darlis menambahkan keduanya berkelahi sampai ke luar kamar. Dia pun menyebut anggota Polda Gorontalo sempat dihakimi oleh banyak orang.
"Keduanya saling bertumbuk (berkelahi) hingga keluar kamar. Di luar kamar sudah banyak orang yang menghakimi anggota (polisi) kami karena dikira pencuri, selepasnya si anggota ini berteriak bahwa dia anggota," pungkasnya.
(hmw/asm)