Wanita berinisial ND (25) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat menangis histeris atas kematian ibu mertuanya, MI (52). Namun tangisan ND tersebut palsu sebab dia sendiri menjadi dalang pembunuhan sadis terhadap korban.
ND dan korban MI awalnya mengendarai mobil di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari, Minggu (7/4). Belakangan wanita ND melapor ke warga sekitar bahwa ibu mertuanya tewas dibunuh komplotan begal yang mencegat mobil mereka sekitar pukul 15.00 Wita.
ND selanjutnya menangis sejadi-jadinya usai mengetahui ibu mertuanya meninggal dunia. Tangisan ND pecah saat dia berada di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh dari ND, sang suami juga menangis sejadi-jadinya hingga terjatuh di lantai. Wanita ND yang terlihat begitu terpukul terus menunduk sesekali menyeka air matanya.
Sandiwara ND Terbongkar
Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya mengungkap bahwa korban MI tewas bukan karena dibunuh begal. MI tewas ditikam bertubi-tubi oleh pemuda berinisial MF (21) yang ternyata pembunuh bayaran yang disewa oleh wanita ND.
Polisi mengatakan ND dan MF mengatur rencana pembunuhan sadis itu di sebuah warung bakso. Mereka bertemu pada pagi hari atau hanya menghitung jam sebelum pembunuhan terjadi.
"Mereka (ND dan MF) makan bakso di rumah makan dan merencanakan (pembunuhan)," kata Kapolresta Kendari Kombes Aris Tri Yunarko kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Saat bertemu MF di warung bakso, ND memberikan uang muka kepada pelaku MF senilai Rp 1 juta. Setelah dari warung bakso, wanita ND mengajak suami dan anaknya ke rumah korban di Kecamatan Sampara, Konawe.
Saat tiba di rumah korban, ND mengajak ibu mertuanya berbelanja keperluan rumah di pasar dan Indogrosir di Kendari siang itu juga. ND mengenderai mobil, sedangkan ibu mertuanya duduk tepat di sampingnya.
ND selaku pengemudi lalu menjemput MF di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari. Selanjutnya, MF duduk tepat di belakang korban.
"Pelaku MF ini datang jalan kaki, lalu masuk ke dalam mobil. Saat masuk ke mobil ditanyalah sama korban bahwa siapa ini (MF)," bebernya.
ND dengan tenang menyampaikan kepada mertuanya bahwa MF merupakan sepupunya yang hendak menumpang sehingga ketiganya melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, pelaku MF yang duduk tepat di belakang kursi korban langsung menjerat leher korban menggunakan tali.
"MF duduk di kursi tepat belakang korban, lalu menjerat leher korban pakai tali dan langsung ditusuk pisau sebanyak 10 kali," katanya.
Setelah insiden penganiayaan itu, mobil lalu berhenti dan MF kabur dari lokasi kejadian. Sedangkan pelaku ND turun dari mobil meminta bantuan kepada warga yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
"MF lalu keluar dari mobil membawa perhiasan yang diberikan ND. ND lalu berpura-pura meminta tolong kepada pengendara yang lewat bahwa dia dirampok," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
ND Ngaku Dendam
ND beralasan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi korban karena memiliki dendam dan sakit hati. Selama menjadi istri dari anak korban pada 2022 lalu, ND merasa tak pernah dianggap keluarga.
"Saya ada dendam memang kepada mertuaku. Saya dendam, sejak saya menikah dengan suamiku, sampai hari itu juga saya ndak dianggap bagaimana-bagaimana di keluarganya," ujar ND kepada wartawan, Rabu (17/4).
Ia menuturkan selama ini dirinya dianggap korban sebagai penghalang anak korban dekat dengan keluarga. Sehingga, korban merasa tak pernah diperhatikan oleh anaknya. ND dituduh sebagai biang kerok hubungan korban dan anaknya.
"Saya juga selalu dituduh dibilang kalau saya tidak pernah kasih uang keluarganya. Saya katanya yang halangi anaknya, suamiku, itu untuk kasih ke orang tuanya uang," ujarnya.
ND mengungkapkan sang mertua kerap menuduhnya boros dan menghambur-hamburkan uang yang dimiliki suaminya. Alasannya, sang suami selama bersama ND tidak pernah lagi memberikan uang kepada keluarganya.
"Saya katanya yang foya-foyakan uang, makanya suamiku sudah tidak pernah bagikan uang kepada keponakannya dan orang tuanya," imbuhnya.
Puncaknya, kata ND, anaknya sempat dijatuhkan oleh korban MI. Bukannya menolong dan membujuk anaknya, MI malah hanya tertawa.
"Di situ sakit hatiku juga dia sempat kasih jatuh anakku baru dia tertawa ini mertuaku. Sudah lama saya tutup-tutupi sakit sekali hatiku, sakit hati sejak menikah," bebernya.
Simak Video "Video: Pemobil Hilang Kesadaran Tabrak 3 Motor di Kendari, 1 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)