Dugaan Caleg Garuda Otaki Penyerangan Kantor DPRD Jayawijaya Saat Pleno

Dugaan Caleg Garuda Otaki Penyerangan Kantor DPRD Jayawijaya Saat Pleno

Raymond Latimahuna - detikSulsel
Rabu, 13 Mar 2024 08:00 WIB
Simpatisan caleg Garuda diamankan polisi usai melakukan penyerangan di Kantor KPU Jayawijaya.
Foto: Simpatisan caleg Garuda diamankan polisi usai melakukan penyerangan di Kantor KPU Jayawijaya. (dok. istimewa)
Jayawijaya -

Kantor DPRD Jayawijaya, Papua Pegunungan, lokasi rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten oleh KPU Jayawijaya diserang simpatisan caleg dari Partai Garuda. Penyerangan diduga diotaki caleg dari Partai Garuda berinisial YW yang tidak terima dengan hasil perolehan suaranya.

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan ada 14 orang yang diamankan usai penyerangan yang terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 02.30 WIT itu. Masing-masing berinisial JK (45), TE (19), YK (33), OK (30), PW (37), NW, EW (21), SW (23), HK, YW (18), HW (18) OW (47), MK (25), dan GW (35).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka merupakan kerabat dari salah satu caleg Partai Garuda berinisial YW. Mereka mengaku melakukan penyerangan di lokasi pleno atas perintah YW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil pemeriksaan sementara massa merupakan kerabat dari salah satu caleg dari Partai Garuda berinisial YW dan penyerangan tersebut merupakan perintah YW dengan sasaran utama adalah PPD Distrik Wame," kata AKBP Heri dalam keterangannya, Selasa (12/3/2024).

Heri menyampaikan aksi penyerangan ini diduga karena YW tidak terima dengan hasil perolehan suaranya pada Pileg 2024. Informasi yang dihimpun polisi, YW menduga perolehan suaranya dialihkan kepada caleg lain.

ADVERTISEMENT

"Aksi penyerangan ini diduga karena salah satu caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yang mana hasil suara yang diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pada saat pleno di kabupaten dan dia mencurigai suara tersebut dialihkan ke caleg lain," bebernya.

Aksi anarkis tersebut terjadi setelah pleno tingkat kabupaten yang berlangsung di Kantor DPRD Jayawijaya untuk Distrik Wame diskorsing. Sejumlah massa tiba-tiba datang dan memaksa masuk hingga menyerang aparat.

"Penyerangan tersebut terjadi setelah pleno tingkat kabupaten untuk Distrik Wame diskorsing," ungkapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Heri mengatakan, aparat keamanan sempat mengambil tindakan dengan mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata. Hal itu dilakukan demi membubarkan kelompok massa yang sudah menyerang aparat keamanan.

"Setelah penyerangan tersebut personel yang melaksanakan pengamanan langsung melakukan pembubaran dengan mengeluarkan tembakan peringatan serta gas air mata," katanya.

Setelah penyerangan tersebut, lanjut Heri, aparat langsung menggelar razia. Hasilnya, aparat menemukan beberapa barang bukti seperti parang, pisau, busur, anak panah, serta ketapel dalam razia tersebut.

"Selanjutnya dilakukan razia terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi dan diamankan beberapa barang bukti berupa 5 bilah parang, 2 bilah pisau, 5 buah busur panah beserta 66 buah anak panah, 1 buah ketapel," paparnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads