"Iya sudah datang ke polsek (korban lapor), kami akan kroscek lagi ke pihak sekolah," kata Kapolsek Mowila Ipda Komang kepada detikcom, Minggu (25/2/2024).
Insiden itu terjadi di salah satu SMP di Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Sabtu (24/2). Komang mengatakan pihaknya akan memanggil para pihak yang terlibat dan orang tua korban dan pelaku.
"Kami akan kroscek lagi ke pihak sekolah besok pagi (hari ini) dengan melibatkan kedua orang tua siswi supaya permasalahan jelas dan tidak memihak salah satu pihak," ungkapnya.
Terpisah, kakak korban Erik Lerihardika (26) mengungkapkan kasus itu bermula saat korban didatangi oleh terduga pelaku berinisial RL (13). Namun saat itu korban tidak ada di dalam kelas.
"RL ini datang ke kelas adikku dan menanyakan ke teman kelasnya. Tapi adik saya ada di kantin," ujarnya.
Lantas, terduga menghampiri korban di kantin. Terduga pelaku langsung mengajak korban ke dalam kelas hingga adu mulut terjadi.
"Adik saya datang ke kelas dan terjadilah adu mulut antara keduanya. Itu dipicu adanya ketersinggungan lewat medsos. Sehingga pelaku tidak terima dan menemui korban," ujarnya.
Dari keterangan korban, Erik mengatakan setelah cekcok, terduga pelaku kemudian meninggalkan ruangan tadi. Namun terduga pelaku kembali dan membawa rekannya dan melakukan penganiayaan dan pengeroyokan.
"Adik saya alami luka lebam gigitan bahu sebelah kanan. Dan pengakuan adik saya perutnya ditendang kemudian di punggung juga ditendang hingga pingsan. Bahkan adik saya mengaku trauma ke sekolah," ungkap dia.
(ata/ata)