Wanita anak anggota TNI berinisial SM (21) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ternyata terkena peluru nyasar dari pistol anggota polisi yang menangkap kurir narkoba. Korban terkena peluru di bagian bahu tembus dari depan ke belakang.
Korban terkena peluru nyasar di SPBU depan Mako Brimob Polda Sultra pada Selasa (30/1) sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, anggota Ditresnarkoba Polda Sultra melakukan penggerebekan terhadap kurir narkoba berinisial IP (26).
"Setelah pelaku tertangkap (kurir narkoba), kemudian disampaikan kepada kita bahwa SM ini terkena peluru yang kita lepaskan tadi," kata Dirnarkoba Polda Sultra Kombes R. Bambang Tjahjo Bawono kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengatakan anggotanya mendapat informasi bahwa IP hendak melakukan transaksi narkoba. IP merupakan residivis kasus narkoba.
"Kami mendapatkan informasi adanya peredaran gelap narkoba yang dilakukan IP. IP ini masuk DPO dan merupakan residivis kasus sama," ungkapnya.
Bambang menegaskan anggotanya mengantongi surat perintah melakukan penggerebekan terhadap IP di SPBU depan Mako Brimob Polda Sultra pada Selasa (30/1) sekitar pukul 23.00 Wita. Polisi menduga IP bersama satu rekannya yang juga pengedar narkoba.
"Awalnya kita mengindikasikan pelaku ini hanya berdua (di mobil). Lalu kita lakukan upaya paksa untuk penangkapan tetapi yang bersangkutan pada saat itu tidak mau menyerah," ungkapnya.
Bambang menuturkan pelaku langsung masuk ke mobilnya dan tancap gas hendak menabrak salah satu polisi. Dalam keadaan terancam, anggota polisi tersebut melepaskan tembakan.
"Anggota kita terancam keselamatannya karena akan tertabrak, langsung melakukan upaya terukur dalam rangka melumpuhkan dan dilakukan penembakan," bebernya.
Ia menuturkan setelah penembakan itu, pelaku berhasil kabur. Polisi kemudian melakukan pencarian dan menemukan pelaku berada di rumahnya di Kecamatan Konda, Konawe Selatan.
"Di situ IP ini menyampaikan SM terkena tembakan tadi dan langsung pergi ke rumah sakit," ungkap dia.
Polisi lalu melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan menemukan SM dalam kondisi menjalani perawatan usai terkena peluru nyasar. Ia mengatakan polisi lalu melakukan pencarian satu pelaku lainnya inisial AN (25).
"Kedua pelaku sudah kami amankan dengan barang bukti sabu 13,48 gram," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Polda Sultra Minta Maaf
Kombes Bambang pun menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Dia mengaku sudah berkomunikasi dan bertemu dengan orang tua korban.
"Kami meminta maaf kepada keluarga SM atas tindakan yang sudah kita lakukan dan menimbulkan adanya luka (peluru menembus dada atas)" katanya.
"Kita juga sudah bertemu dengan orang tua yang bersangkutan dan mudah-mudahan dari pihak keluarga menerima (maaf atas insiden peluru nyasar)" lanjutnya.
Ia mengatakan pihaknya tak hanya sebatas mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban. Namun Ditresnarkoba Polda Sultra bertanggungjawab penuh terhadap pengobatan SM hingga sembuh.
"Kami bertanggung jawab atas tindakan yang kami lakukan sampai dengan nanti kesembuhan yang bersangkutan, pengobatannya akan kami tanggung," bebernya.
Kombes Bambang membenarkan bahwa SM merupakan anak dari anggota TNI. Bambang mengaku akan transparan dalam penanganan tersebut. Namun ia memastikan anggotanya melakukan upaya paksa sesuai dengan SOP.
"Iya betul (anak anggota TNI) tidak ada yang kami tutupi. Untuk tindakannya (upaya paksa menangkap pelaku) sudah terukur dan sesuai SOP," katanya.