Seorang remaja berinisial MR (19) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tega berbuat bejat mencabuli dua orang adik laki-lakinya. Kedua korban yang masih berusia 6 dan 4 tahun itu merupakan saudara seayah pelaku alias beda ibu.
Ketua TRC PPA Kaltim Rina Zainun mengatakan kasus ini bermula saat ibu korban curiga dengan kondisi anaknya ketakutan saat melihat pelaku. Namun kedua anaknya itu tidak berani mengadukan perbuatan bejat pelaku.
Belakangan pelaku melarikan diri dari rumahnya lantaran melakukan pencurian di rumahnya sendiri. Sejak saat itulah kedua korban berani menceritakan aksi bejat pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua korban ini bercerita saat mandi kakaknya mencabuli," kata Rina kepada detikcom, Rabu (31/1).
Ibu korban yang mendengar cerita kedua anaknya lantas berusaha mencari tahu keberadaan pelaku. Dia juga membuat unggahan di media sosial.
"Awalnya kami mendapatkan laporan dari ibu korban yang mencari pelaku di media sosial Facebook. Ternyata dari pengakuan ibu tersebut dua anaknya yang berusia 6 dan 4 tahun menjadi korban pencabulan oleh kakaknya sendiri," ujar Rina.
Pihak TRC PPA Kaltim yang melihat unggahan Rina akhirnya melakukan pendampingan. Pelaku MR dilaporkan ke Polsek Sungai Kunjang, Samarinda.
"Pelaku sudah kita amankan setelah menerima laporan dari ibunya. Setelah dilakukan pemeriksaan pelaku langsung kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Rabu (31/1).
Kombes Ary mengatakan pelaku MR mengakui sudah mencabuli kedua adik laki-lakinya itu selama satu tahun terakhir. Menurutnya, tersangka MR diduga memiliki kelainan.
"Jadi pelaku memang ada kelainan dan perbuatan itu sudah di lakukan sejak 2022 sampai 2023," kata Ary.
Ary lantas menjelaskan MR dan kedua adiknya merupakan saudara seayah alias berbeda ibu.
"Iya adik kandung, tapi beda ibu," kata Ary.
Saat ini MR telah ditahan di Polsek Sungai Kunjung. Tersangka MR dijerat Pasal 76E terkait Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.
"Pelaku diancam maksimal di atas 5 tahun," tutupnya.
(hmw/hmw)