Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menghentikan penyaluran BBM ke Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Kebijakan ini dilakukan lantaran situasi wilayah yang belum kondusif buntut rentetan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan keputusan ini sangat terpaksa. Sebab, demi keselamatan dan keamanan serta rekomendasi dari aparat keamanan.
"Dengan terpaksa kami hentikan sementara penyaluran ke SPBU Intan Jaya, hal ini terkait aspek keselamatan dan keamanan, serta rekomendasi dari aparat keamanan," ujar Edi Mangun dalam keterangannya, Senin (29/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengungkapkan, saat ini seluruh penerbangan ke wilayah Intan Jaya sedang dihentikan untuk sementara waktu. Termasuk penerbangan yang mengangkut BBM.
"Saat ini informasi dari aparat keamanan yang bertugas di sana melarang adanya penerbangan yang mengarah ke Kabupaten Intan Jaya, termasuk pengangkutan BBM," kata Edi.
Dia menambahkan, Pertamina juga memutuskan untuk menutup sementara SPBU yang berada di Intan Jaya. Hal itu dilakukan mengingat situasi di Intan Jaya yang belum kondusif.
"SPBU yang ada di sana kami tutup sementara berdasarkan arahan dari Polres dikarenakan situasi yang tidak kondusif," ungkapnya.
Edi menjelaskan, stok BBM yang akan disuplai ke Intan Jaya saat ini sedang berada di Sentani, Kabupaten Jayapura. Pertamina akan menyuplai kembali BBM apabila situasi di Intan Jaya telah normal dan kondusif.
"Saat ini, stok BBM telah siap di storage transportir di Bandara Sentani dan akan dikirimkan ketika situasi di sana sudah membaik dan Bandara di Intan Jaya mulai beroperasi kembali," imbuhnya.
Edi menambahkan, stok BBM yang ada di Intan Jaya sendiri saat ini masih mencukupi. Cadangan BBM tersebut masih dapat memenuhi kebutuhan hingga beberapa hari ke depan.
"Meskipun demikian, kami sampaikan stok BBM di Intan Jaya masih mencukupi untuk beberapa hari ke depan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, aparat keamanan juga meminta pesawat untuk tidak mendarat di wilayah Intan Jaya. Sebab, situasi di Intan Jaya masih memanas pascaserangan yang dilakukan oleh KKB.
"Kami belum membolehkan aktivitas masyarakat termasuk penerbangan yang membawa masyarakat ke Intan Jaya," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis (25/1).
Irjen Mathius mengatakan aparat TNI dan Polri kini masih siaga terhadap aksi teror dilakukan KKB di Intan Jaya. Dia tak ingin adanya gangguan-gangguan yang kembali dilakukan oleh KKB.
"Biarlah situasi ini betul-betul dikendalikan aparat TNI-Polri yang sedang bertugas di sana dan memastikan bahwa itu sudah bisa kembali normal," katanya.
Diketahui, situasi di Intan Jaya telah memanas sejak Jumat (19/1) lalu. KKB menyerang aparat hingga meneror dan membakar rumah warga sipil di waktu dan lokasi yang berbeda.
"Kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB berlangsung dalam beberapa hari, mulai dari tanggal 19 sampai dengan 23 Januari 2024," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (26/1).
Total 7 anggota KKB dengan 5 di antaranya tewas dan 2 lainnya terluka saat kontak tembak dengan aparat TNI-Polri. Sedangkan 1 anggota Polri bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur.
(sar/asm)