Identitas 7 Anggota KKB Tertembak di Intan Jaya: 5 Tewas-2 Terluka

Identitas 7 Anggota KKB Tertembak di Intan Jaya: 5 Tewas-2 Terluka

Raymond Latimahuna - detikSulsel
Minggu, 28 Jan 2024 09:00 WIB
KKB kembali berulah dengan membakar 4 rumah warga di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Foto: KKB kembali berulah dengan membakar 4 rumah warga di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. (dok.istimewa)
Intan Jaya -

Sebanyak 7 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah tewas ditembak aparat TNI-Polri. Lima di antaranya tewas dan 2 lainnya mengalami luka-luka.

Ketujuh anggota KKB tersebut kena tembakan dalam aksi penyerangan terhadap aparat TNI-Polri di Intan Jaya sejak Jumat (19/1) hingga Selasa (23/1). Dua anggota KKB yang terluka berhasil dievakuasi oleh temannya.

"Dari 7 orang anggota KKB terkena tembakan, perkembangan terkini menjadi 5 orang tewas dan 2 orang masih dirawat di markas KKB," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (26/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi penyerangan itu dilakukan anggota KKB berturut-turut. Selain menyerang aparat, KKB juga melakukan pembakaran rumah anggora DPRD dan rumah warga.

"Kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB berlangsung dalam beberapa hari, mulai dari tanggal 19 sampai dengan 23 Januari 2024," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia menuturkan, KKB awalnya menyerang personel Satgas Damai Cartenz di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Jumat (19/1). Dalam penyerangan itu, seorang polisi bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur.

"Diawali KKB menyerang Satgas Damai Cartenz di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, yang mengakibatkan Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur," tuturnya.

Adapun identitas 5 anggota KKB yang tewas ialah Oni Kobogau, Yusak Sondegau, Zakius Sondegau, Melkias Matani alias Harisatu Nambagani, dan Agusti. Lalu, 2 lainnya atas nama Jaringan Belau dan Kanus Kogoya.

"Sementara Jaringan Belau dan Kanus Kogoya terluka dan dirawat oleh KKB," ujar Suriastawa.

Rentetan teror KKB di halaman selanjutnya.

Rentetan Teror KKB di Intan Jaya

Teror yang dilakukan KKB awalnya menembak petugas di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Jumat (19/1). Seorang anggota polisi bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur dalam serangan KKB tersebut.

"Satu personel dari kepolisian Brimob yaitu Bripda Steve Karamoy meninggal dunia," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Rabu (24/1).

Sehari setelah itu atau pada Sabtu (20/1) KKB kembali menyerang aparat di Distrik Sugapa. Kali ini, giliran pos Batalyon Yonif 330/TD yang diserang KKB.

Kontak tembak antara aparat dengan KKB pun pecah. Akibatnya, 2 anggota KKB bernama Oni Kobogau dan Jaringan Belau dilaporkan terluka dalam kontak tembak ini.

KKB yang tak terima dua anggotanya terluka dalam kontak tembak tersebut kembali melakukan aksi teror. Mereka membakar rumah dinas milik anggota DPRD Intan Jaya.

Izak menambahkan KKB kembali menyerang pos TNI yang berada di Kampung Mamba Atas, Distrik Sugapa pada Minggu (21/1). Kontak tembak kembali terjadi hingga menewaskan seorang anggota KKB.

"Satu KKB meninggal dunia atas nama Yusak Sondegau. Kemudian satu orang kena tembakan yaitu Kanus Kogoya," bebernya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

KKB tidak terima setelah mengetahui ada anggotanya tewas dan terluka. KKB kemudian kembali melakukan pembakaran terhadap satu unit rumah milik Pemkab Intan Jaya.

"Mereka marah dan membakar kembali satu rumah dinas Pemda yang ada di situ," ucapnya.

Selanjutnya, terjadi kontak tembak di Kampung Mamba Atas, Distrik Sugapa yang menewaskan satu anggota KKB pada Senin (22/1). KKB pun kembali melakukan pembakaran terhadap 4 rumah dinas.

"Satu orang KKB tertembak mati yaitu Zakius Sondegau. Mereka marah lagi, mereka membakar 4 rumah dinas lagi," jelasnya.

Lalu, pada Selasa (23/1) kontak tembak antara aparat dengan KKB kembali pecah di Kampung Mamba Atas. 2 anggota KKB dilaporkan tewas dalam kontak tembak itu.

"2 KKB tertembak mati yaitu Melkias Matani dan Harisatu Nambagani," lanjutnya.


Hide Ads