Kepanikan melanda siswa SD Inpres Yokatapa saat kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penyerangan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Para siswa yang berada di dalam kelas tiarap hingga sembunyi di kolong meja saat mendengar suara tembakan.
Momen itu terjadi saat KKB menyerang Pos Tower Satgas Tindak Belukar ODC-2024 di Dusun Tigamagiji, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 11.45 WIT. Video kepanikan siswa saat KKB menyerang pos aparat keamanan itu viral di media sosial.
Dalam video beredar, terdengar suara tembakan berkali-kali di luar sekolah. Di dalam kelas, tampak beberapa siswa bersembunyi di bawah meja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa lainnya tiarap di lantai didampingi gurunya. Terdengar suara tangisan seorang siswa saat tembakan masih terjadi.
"Jangan menangis. Jangan ribut," ucap seorang wanita dalam rekaman video.
Guru sekolah berupaya menenangkan siswanya. Para siswa di dalam kelas diimbau untuk tetap menunduk.
"Tenang, tenang, tenang. Jangan menangis," kata seorang guru kepada siswanya.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024, Brigjen Faizal Ramadhani membenarkan kejadian itu. Dia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka saat KKB melakukan penyerangan.
"Memang ada video yang beredar terkait dengan pelajar SD Inpres Yokatapa yang bertiarap di atas lantai papan di kelas karena terdengar bunyi tembakan," kata Faizal dalam keterangannya, Selasa (5/11).
Faizal menjelaskan, KKB saat itu melancarkan serangan ke arah pos Satgas Damai Cartenz. Lokasi penyerangan berdekatan dengan SD Inpres Yokatapa.
"Personel mendengar dua kali tembakan dari senjata laras panjang yang berasal dari arah tower Telkomsel di Dusun Tigamajigi," tuturnya.
Aparat keamanan yang berjaga kemudian melakukan aksi balasan. Aparat pun terlibat kontak tembak dengan KKB.
"Personel Satgas Tindak ODC-2024 segera merespons, sehingga terjadi baku tembak antara KKB dan pasukan kami," ungkap Faizal.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno menambahkan, anggota KKB kabur usai melakukan penyerangan. Pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Kami berharap dukungan masyarakat dalam memberikan informasi yang bisa membantu proses pengejaran ini," kata Bayu.
Bayu mengimbau penduduk di Distrik Sugapa untuk tetap waspada. Warga diminta segera melapor ke pihak berwenang jika melihat aktivitas mencurigakan.
"Kami ingin memastikan bahwa tindakan KKB tidak mengganggu keamanan masyarakat Papua, dan semua langkah hukum akan diambil untuk meredam aktivitas kelompok ini," pungkasnya.
(sar/hsr)