Punggung Siswa Hafiz di Parepare Disetrika Guru gegara Main di Tempat Tidur

Punggung Siswa Hafiz di Parepare Disetrika Guru gegara Main di Tempat Tidur

Muhclis Abduh - detikSulsel
Minggu, 28 Jan 2024 14:45 WIB
Santri di Parepare melapor ke polisi usai diduga dianiaya guru.
Foto: Santri di Parepare melapor ke polisi usai diduga dianiaya guru. (dok. istimewa)
Parepare - Siswa penghafal Al-Qur'an atau hafiz inisial MAG (13) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) disetrika punggungnya hingga melepuh. Korban diduga dianiaya oleh gurunya sendiri berinisial SR karena bermain di tempat tidur saat jam istirahat.

Orang tua MAG, Salahuddin mengatakan, insiden itu terjadi di Pondok Tahfiz Al-Qur-an Khairah Umma pada Rabu (24/1) sekitar pukul 08.00 Wita. Anaknya saat itu tengah bermain bersama rekannya di tempat tidur.

"Istirahat kan jam 8-9 pagi, bisa main-main, bisa istirahat tidur. Ini anak saya main tutup botol di tempat tidur," ungkap Salahuddin kepada detikSulsel, Minggu (28/1/2024).

Salahuddin menuturkan, guru atau pembina tahfiznya saat itu sedang menyetrika di kamarnya hingga melihat aksi siswanya. SR lantas menegur korban dan rekannya untuk menghentikan permainannya.

"Dia sedang main di tempat tidur, ditegur sama gurunya jangan main main begitu. gunakan waktu istirahat untuk tidur," tuturnya.

"Pada saat dia (SR) selesai menyetrika dia bermaksud mengembalikan setrika, tapi dia masih melihat dua anak-anak ini, kan dua anak korban, ada anak saya dan temannya lagi satu orang," tambah Salahuddin.

Dia melanjutkan, SR kemudian mendatangi kedua siswanya tersebut dan berniat memberikan hukuman. SR mengangkat baju siswanya tersebut lalu menyetrika punggungnya.

"Ustaznya lihat main-main berdua langsung datangi anak yang bermain, itulah yang disetrika. Anak pertama yang disetrika itu langsung diangkat bajunya lalu dilengketkan setrika. Kemudian anak saya awalnya mau menghindar tetapi dipanggil juga dan diangkat bajunya dan dilengketkan juga itu setrika," beber Salahuddin.

Belakangan, kejadian ini diketahui Salahuddin saat salah seorang orang tua santri memberitahukan peristiwa itu. Orang tua korban yang geram melaporkan SR ke polisi.

"Saya melapor Jumat lalu (26/1) ke Polres Parepare," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Parepare AKBP Arman Muis mengaku telah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut. Insiden itu mengakibatkan punggung korban mengalami luka.

"Kalau kita lihat sepintas melihat itu ada bekas goresan setrika," kata Arman saat dihubungi, Sabtu (27/1).

Arman mengatakan pihak korban kini diminta membuat visum untuk menguatkan bukti penganiayaan yang dialaminya. Sementara korban saat ini sedang menjalani perawatan khusus.

"Saat ini kita cepat terima laporan, membuat visum dan untuk saat ini anak (korban) yang bersangkutan kita obati dulu karena ini masih berusia anak anak untuk mendapat perawatan khusus," imbuhnya.


(sar/hsr)

Hide Ads