Wanita bernama Naisa (61) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terkena tembakan peluru nyasar di rumahnya. Proyektil yang mengenai paha korban terungkap dari senjata api (senpi) pabrikan.
Peristiwa itu terjadi rumah korban di Jalan AR Dg Ngunjung, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1) sekitar pukul 03.00 Wita. Korban terkena tembakan saat sedang tertidur.
"Adapun korban terkena peluru nyasar pada bagian paha sebelah kanan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Senin (8/1).
Dirangkum detikSulsel, Sabtu (12/1/2024), berikut 6 hal tentang wanita lansia terkena tembakan peluru nyasar di Makassar:
1. Kronologi Lansia Kena Peluru Nyasar
Devi menjelaskan, korban saat itu tengah tidur di ruang tamu. Saat itu dia tertidur berdampingan dengan suaminya.
"Korban sementara tidur di ruang tamu rumah bersama suaminya," ucap Devi.
Naisa tiba-tiba terbangun karena kesakitan. Naisa kemudian membangunkan suaminya karena pahanya berlumuran darah.
"Tiba-tiba korban terbangun karena merasakan sakit pada paha sebelah kanannya," tambahnya.
2. Temuan Lubang di Atap Rumah
Suami korban sempat mengecek kondisi rumah karena curiga dengan luka yang dialami istrinya. Dari hasil pengecekan ditemukan sebuah lubang di atap yang tembus melewati plafon rumahnya.
"Suami korban memeriksa ruangan dan mendapati sebuah lubang pada atap ruang tamu rumahnya, tepat berada di atas tempatnya bersama korban tertidur," ujarnya.
Devi menuturkan, korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Naisa menjalani operasi pengangkatan proyektil dari pahanya.
"Telah diupayakan untuk melakukan pengeluaran benda yang diduga sebuah proyektil peluru," bebernya.
3. Proyektil dari Senpi Pabrikan
Polisi mengungkap proyektil peluru yang mengenai Naisa merupakan senpi pabrikan dengan kaliber 9 milimeter yang biasanya digunakan aparat negara. Hal itu berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel.
"Peluru tersebut berasal dari senpi pabrikan. Adapun peluru tersebut kaliber 9 mm. Semua kaliber 9 mm pabrikan digunakan oleh TNI, Polri, BNN, dan sebagainya," kata Devi Sujana saat dikonfirmasi, Jumat (12/1).
Namun Devi enggan berspekulasi terkait sosok yang menggunakan senpi dan melepaskan tembakan. Dia mengaku senjata pabrikan biasanya bisa juga digunakan warga sipil jika sudah memiliki izin.
"Senjata ini kan banyak ada yang olahraga menembak juga, ya nggak bisalah nanti aparat ya aparat mana. Itu kan orang yang punya izin bisa untuk jaga-jaga, olahraga kan bisa," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(sar/asm)