Bos Apotek di Kendari Sekap-Aniaya Wanita Apoteker hingga Pingsan Ditangkap

Sulawesi Tenggara

Bos Apotek di Kendari Sekap-Aniaya Wanita Apoteker hingga Pingsan Ditangkap

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 02 Des 2023 13:04 WIB
Apoteker inisial ZA (25) yang menjadi korban penganiayaan di Kendari.
Foto: Apoteker inisial ZA (25) yang menjadi korban penganiayaan di Kendari. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari -

Bos apotek berinisial ERS di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diduga menyekap dan menganiaya wanita apoteker inisial ZA (25) hingga pingsan ditangkap polisi. ERS pun ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami telah melakukan penangkapan terhadap ERS terduga pelaku penganiayaan," kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).

ERS diamankan polisi di Jalan Samratulangi, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kendari, Jumat (1/12) sekitar pukul 22.00 Wita. Polisi menangkap pelaku usai menerima laporan dari korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sempat melakukan pencarian di beberapa tempat dan kemudian mengamankannya di Kelurahan Mandonga," bebernya.

Fitrayadi mengungkapkan pelaku langsung ditetapkan sebagai tersangka. Akibat perbuatan itu pelaku dijerat dengan Pasal 351 Ayat (1) KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara.

ADVERTISEMENT

"Setelah ditemukan bukti permulaan yang cukup, kita tetapkan tersangka lalu ditangkap," ungkap Fitrayadi.

Sebelumnya diberitakan, korban ZA diduga disekap dan dianiaya oleh bosnya berinisial ERS selama tujuh jam di gedung apotek di Kecamatan Mandonga, Kendari, Kamis (30/11). ERS mulanya menginterogasi korban bersama rekannya di lantai dua sejak pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita.

"Di lantai dua ini saya ditempeleng, dijambak, dipukulkan kotak tisu dan botol minuman plastik," kata ZA kepada detikcom di kediamannya, Jumat (1/12).

ZA menambahkan, dia dan rekan-rekannya juga sempat dianiaya ERS di lantai satu. Penganiayaan ini sejak pukul 13.00 Wita hingga 16.00 Wita hingga membuatnya sempat pingsan.

"Di lantai 1 ini dia tempeleng di bagian telingaku sampai saya jatuh pingsan. Di sini juga saya diinjak-injak," ungkapnya.

ZA menduga penganiayaan ini dipicu ketersinggungan ERS setelah melihat percakapannya sesama pegawai apotek di grup WhatsApp. Para korban saat itu membahas tentang suami ERS.

"Karena dia buka HP-nya perlihatkan chat grup kami yang sudah dia foto, percakapan chat (percakapan menyinggung suami terlapor)" pungkasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads