Fakta-fakta KKB Aniaya Petugas Kesehatan di Yahukimo

Papua Pegunungan

Fakta-fakta KKB Aniaya Petugas Kesehatan di Yahukimo

Raymon Latimahina - detikSulsel
Jumat, 03 Nov 2023 09:30 WIB
Lima petugas kesehatan yang diserang KKB di Yahukimo dirawat di rumah sakit.
Foto: Lima petugas kesehatan yang diserang KKB di Yahukimo dirawat di rumah sakit. (Dok. Istimewa)
Yahukimo -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menganiaya 5 petugas kesehatan saat mengecek fakta terkait bencana kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. KKB menendang hingga menelanjangi para petugas kesehatan.

Insiden penyerangan dan penganiayaan tersebut terjadi di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Selasa (31/10). Saat itu, 5 petugas kesehatan sedang menunggu pesawat usai bertugas.

"Pagi kami menunggu pesawat, pesawatnya nggak datang, di situ lah kami diserang," kata salah satu petugas kesehatan yang diserang bernama Danur Widuran, Rabu (1/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Jumat (3/11/2023), berikut fakta-fakta KKB aniaya petugas kesehatan di Yahukimo:

1. Petugas Kesehatan Cek Fakta Bencana Kelaparan

Danur mengatakan mereka awalnya tiba di Distrik Amuma untuk melakukan pengecekan terkait bencana kelaparan pada Senin (30/10). Namun saat akan pulang, penerbangan bermasalah sehingga mereka terpaksa menginap di distrik tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saat pelayanan kami aman-aman saja, tidak ada apa-apa, tidak ada masalah karena kami berangkatnya itu agak jam-jam 8, jam-jam 9 kami sampai sehingga kalau untuk langsung antar-jemput mungkin tidak memungkinkan," ungkapnya.

Danur mengaku mereka lalu berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo. Mereka pun akhirnya menginap di Distrik Amuma sambil menunggu penerbangan keesokan harinya.

"Kami koordinasi juga dengan pak Kapus, dokter Leo sebelum kami berangkat, pak Kadis juga beliau bilang ya udah tidak apa-apa menginap di sana," ucapnya.

2. Petugas Kesehatan Tunggu Penerbangan

Salah satu korban lainnya bernama Angganita Manodwen mengatakan saat itu, 4 rekannya pergi menanyakan informasi jadwal pesawat. Sebab tidak ada radio Single Side Band (SSB) di Distrik Amuma untuk berkomunikasi.

"Kami ini berlima, berempat ke tempat SSB menanyakan pesawat datang jam berapa, lalu saya duduk di puskesmas. Cuma memang situasi kemarin tidak seperti biasa," kata Angganita.

Angganita menyebut tak berselang lama sekelompok OTK yang diduga KKB datang. Menurutnya, terduga pelaku datang sambil berteriak dari ujung lapangan terbang di Distrik Amuma.

"Jadi mereka pas turun kami berkumpul di rumah perawat. Kami sedang di situ, adik yang dengar mereka dari ujung bandara sudah berteriak," imbuhnya.

3. KKB Tuding Petugas Kesehatan Mata-mata

Angganita menyebut, kelompok OTK tersebut sempat bertanya kepada petugas kesehatan. Mereka mencurigai petugas kesehatan ini adalah mata-mata yang sedang menyamar.

"Kalian menyamar? Kata mereka, kami tidak menyamar, kami memang orang kesehatan," ungkap Angganita menirukan perbincangannya dengan terduga pelaku tersebut.

Setelah itu, para pelaku langsung mengumpulkan kelima petugas kesehatan tersebut. Mereka mulai menganiaya dengan cara menendang dan memukul.

"Ini dokter mereka semua ditendang, dipukul, saya pele (adang) mereka. Lalu mereka semua diminta KTP. KTP diperiksa diyakinkan bahwa kami ini memang orang kesehatan," sambungnya.

Simak 2 fakta lainnya di halaman berikutnya...


4. 20 Anggota KKB Serang Petugas Kesehatan

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan ada 20 orang KKB yang menganiaya petugas kesehatan di Yahukimo. Anggota KKB tersebut membawa parang, busur panah, kapak, serta senjata api (senpi) laras pendek dan panjang.

"Sekitar 20 orang kelompok KKB dengan wajah yang dihitamkan dengan menggunakan alat tajam busur panah, kapak, parang, dan senjata api laras pendek dan laras panjang," kata AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya, Rabu (1/11).

5. KKB Telanjangi Petugas Kesehatan

Selanjutnya, para petugas kesehatan tersebut dikumpulkan menjadi satu. Petugas kesehatan laki-laki disuruh melepas pakaiannya dengan hanya meninggalkan celana dalam.

"Kemudian para korban yang laki-laki ditelanjangi hanya menggunakan celana dalam saja, ditendang, dipukul dan ada yang dibacok tangannya," bebernya.

Bayu menambahkan, selain menganiaya 5 petugas kesehatan. KKB juga memeriksa handphone serta tas yang dibawa oleh masing-masing petugas kesehatan tersebut.

"Selanjutnya kelompok KKB tersebut mengambil handphone dan memeriksa tas serta identitas para korban," tandasnya.



Simak Video "Video Mendikdasmen Kutuk Serangan KKB ke Guru: Tak Berperi Kemanusiaan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads