Kasus Kepsek SMP di Pinrang Tampar Siswa gegara Tak Pakai Dasi Berakhir Damai

Kasus Kepsek SMP di Pinrang Tampar Siswa gegara Tak Pakai Dasi Berakhir Damai

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 23 Okt 2023 10:40 WIB
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Akhmad Risal.
Foto: Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Akhmad Risal. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Kasus Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 3 Suppa, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial CA yang menampar siswanya gegara tidak memakai dasi berakhir damai. Orang tua korban sepakat berdamai dan mencabut laporannya.

"Kasusnya sudah dihentikan karena kedua pihak sepakat berdamai," ujar Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Akhmad Risal kepada detikSulsel, Senin (23/10/2023).

Risal mengungkapkan, kedua pihak telah bertemu dan melakukan mediasi pada Rabu (18/10) lalu. Dari pertemuan tersebut, orang tua korban dan kepala sekolah sepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bertemu di luar kantor dan kita gelar perkara khusus dan ternyata betul mereka sudah berdamai di luar dan surat pernyataan dan pencabutan laporannya betul mereka yang tanda tangan," terangnya.

Dengan adanya kesepakatan damai antara pelaku dan korban tersebut, maka kasusnya secara hukum juga dihentikan di kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Sudah damai jadi kita tidak lanjutkan (proses hukumnya)," tegasnya.

Risal memaparkan kasus tersebut pada dasarnya telah dinaikkan statusnya ke penyidikan dan telah menyiapkan gelar perkara untuk menetapkan kepsek menjadi tersangka. Namun kedua pihak lebih dahulu menyatakan damai dan mencabut laporannya.

"Kami sebenarnya sudah mau gelar perkara untuk penetapan sebagai tersangka tetapi karena ada kesepakatan damai dan mencabut laporan jadi kita tidak lanjutkan," paparnya.

Risal menambahkan, pelapor mencabut laporannya dengan pertimbangan pelaku telah meminta maaf. Pelaku juga memastikan tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

"Alasan pelapor mencabut laporannya sebab terlapor telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan masih satu kampung juga," bebernya.

Untuk diketahui, CA dipolisikan oleh orang tua siswa usai menampar 6 siswanya yang tidak memakai dasi. Dugaan tindak kekerasan itu terjadi usai apel pagi di SMP 3 Suppa pada Selasa (12/9) lalu.

"Iya, saya melapor karena tidak terima anak saya dipukul. Total ada 6 anak yang korban termasuk anak saya," kata orang tua siswa, Rusna kepada detikSulsel, Kamis (5/10).

Dia mengatakan tamparan itu diberikan sebagai bagian dari hukuman karena siswa tidak memakai dasi. Namun Rusna keberatan dengan cara kepala sekolah melakukan pembinaan.

"Jadi saat apel sekolah dia nda pakai dasi dan dikumpulkan. Kemudian diberikan hukuman suruh angka sebelah kaki dan tangan disilangkan pegang telinga," terangnya.




(hsr/asm)

Hide Ads