Buntut Panjang Kepsek SMP di Pinrang Tampar 6 Siswa Perkara Tak Pakai Dasi

Buntut Panjang Kepsek SMP di Pinrang Tampar 6 Siswa Perkara Tak Pakai Dasi

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 11 Okt 2023 09:15 WIB
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Akhmad Risal.
Foto: Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Akhmad Risal. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Kasus Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 3 Suppa, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial CA yang diduga menampar 6 siswanya karena tidak memakai dasi berbuntut panjang. Polisi menemukan dugaan pidana setelah gelar perkara.

Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Akhmad Risal mengatakan kasus yang dilaporkan orang tua siswa itu sudah naik tahap penyidikan. CA dilaporkan ke polisi karena menampar 6 siswanya setelah apel pagi pada Selasa (12/9) lalu.

"Iya, kasusnya sudah naik sidik (kasus Kepsek dilaporkan orang tua siswa)," ujar Iptu Akhmad Risal kepada detikSulsel, Selasa (10/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risal mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. Selain itu, penyidik juga telah melakukan gelar perkara dan ditemukan fakta pidana.

"Dari hasil penyelidikan, dari keterangan saksi terhadap beberapa orang dan ditemukan fakta pidana. Dari hasil gelar perkara ditemukan fakta pidana makanya naik sidik," bebernya.

Risal menuturkan pihakya belum menetapkan CA sebagai tersangka. Penyidik masih membutuhkan alat bukti untuk menetapkan status tersangka ke oknum kepsek tersebut.

ADVERTISEMENT

"Belum (tersangka). Kalau alat bukti sudah terpenuhi maka akan dilakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka," papar Risal.

Hasil Visum Tak Ada Luka Pemukulan

Polisi telah mendapatkan hasil visum dari korban yang melaporkan dugaan pemukulan. Namun hasil visum tersebut tidak ada luka pemukulan, tetapi ada bekas luka korban.

"Terhadap hasil visum bahwa tidak terdapat luka pemukulan tetapi ada luka bekas operasi. Itu yang kami mau tanyakan apakah itu berpengaruh," ungkap Risal.

Penyidik pun diminta untuk kembali melakukan pemeriksaan terhadap dokter terkait hasil visum tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu dampak pemukulan terhadap bekas luka korban.

"Sudah dua kali gelar perkara. Gelar perkara terakhir kita rekomendasikan agar penyidik melakukan pemeriksaan ke dokter terkait adanya luka bekas jahitan di kepala korban. Apakah itu berpengaruh pemukulan yang dilakukan Pak Kepsek ke bekas operasi anak ini," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Polisi Upayakan Kasus Damai

Risal mengaku pihaknya juga tetap mengupayakan agar kasus ini bisa didamaikan atau berakhir dengan restorative justice. Dia menuturkan akan segera mempertemukan orang tua siswa dan kepsek.

"Kami sebenarnya sedang mengupayakan mengarah ke sana, restorative justice. Cuman sekarang kita menunggu waktu dari kedua belah pihak," kata dia.

Di sisi lain, ia mengaku pihak orang tua korban mengkonfirmasi akan mencabut laporannya tersebut. Dia mengaku menunggu keputusan dari orang tua korban selaku pelapor.

"Kita tunggu dari pihak korban, sampai sekarang tidak ada laporan (orang tua korban mencabut laporan)," jelasnya.

Siswa Dipukul gegara Tak Pakai Dasi

CA dilaporkan ke polisi usai menampar 6 siswanya yang tak memakai dasi. Dugaan tindak kekerasan itu terjadi usai apel pagi di SMP 3 Suppa pada Selasa (12/9) lalu

"Iya, saya melapor karena tidak terima anak saya dipukul. Total ada 6 anak yang korban termasuk anak saya" kata orang tua siswa, Rusna kepada detikSulsel, Kamis (5/10).

Dia mengatakan tamparan itu diberikan sebagai bagian dari hukuman karena siswa tidak memakai dasi. Namun Rusna keberatan dengan cara kepala sekolah melakukan pembinaan.

"Jadi saat apel sekolah dia nda pakai dasi dan dikumpulkan. Kemudian diberikan hukuman suruh angka sebelah kaki dan tangan disilangkan pegang telinga," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/urw)

Hide Ads